Kudus, isknews.com – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejati di Desa Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, kembali menggelar pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OPDIS (Organisasi Peserta Didik Intra Satuan Pendidikan) sebagai salah satu bentuk implementasi demokrasi di lingkungan pendidikan, Minggu sore (6/10/2024).
Kepala PKBM Sejati, Anna Rita, S.Pd., M.E., menjelaskan bahwa pemilihan OPDIS ini merupakan kali kedua digelar sejak diterapkannya Kurikulum Merdeka. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dengan harapan dapat menciptakan generasi pelajar yang berkarakter, demokratis, serta memiliki semangat kebangsaan.
“Tujuan dari pemilihan ini adalah untuk memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik tentang proses demokrasi. Selain itu, kami ingin membentuk pelajar Pancasila yang berkarakter dan berjiwa kepemimpinan,” jelas Anna Rita.
Dalam pemilihan ini, ada empat kandidat yang terpilih berdasarkan suara terbanyak dari para guru, yang dianggap mampu memimpin organisasi.
Para kandidat juga telah melakukan orasi di depan para pemilih di setiap kelas pada Jumat (4/10/2024), dalam sesi pembelajaran tatap muka yang dimulai pukul 16.00 hingga 19.30 WIB. Mereka menyampaikan visi dan misi masing-masing dalam upaya menarik dukungan dari teman-teman mereka.
“Para kandidat sebelumnya telah menyampaikan visi dan misi mereka di hadapan peserta didik dalam sesi orasi di kelas, sehingga para pemilih bisa menentukan pilihan berdasarkan program yang ditawarkan,” tambahnya.
Menariknya, PKBM Sejati juga mengundang Panwaslu untuk memberikan sosialisasi terkait Pilkada. Hal ini dilakukan karena banyak peserta didik yang baru pertama kali akan memberikan suara dalam pemilu.
“Kami mengundang Panwaslu agar peserta didik yang baru akan memilih tahun ini mendapat pemahaman tentang cara yang benar untuk mencoblos, sekaligus mengenai mekanisme perhitungan suara yang berlaku. Panitia dan petugas pemilu dalam pemilihan OPDIS juga berasal dari peserta didik, tetapi didampingi oleh para guru,” jelas Anna Rita.
Dalam pemilihan tersebut, hak pilih diberikan kepada seluruh peserta didik yang hadir pada waktu yang telah ditentukan. Tidak hanya peserta didik, para guru juga turut ambil bagian dalam memberikan suara. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan dilakukan secara inklusif, melibatkan semua elemen dalam lingkungan pendidikan untuk menciptakan proses demokrasi yang adil dan transparan.
“Semua peserta didik yang bisa hadir tepat waktu memiliki hak pilih, dan guru juga ikut memilih. Ini penting agar semua pihak yang terkait dalam kegiatan pendidikan dapat terlibat secara langsung dalam memilih pemimpin organisasi,” ujar Anna Rita, Kepala PKBM Sejati.
Rencananya, pada Minggu 12 oktober mendatang diadakan pelatihan dasar tentang organisasi dan kepemimpinan yang diikuti ketua, wakil ketua dan pengurusnya, dengan narasumber pendidik PKBM dan mengundang dari luar.
Ia berharap, melalui pemilihan OPDIS ini, para peserta didik tidak hanya belajar tentang demokrasi, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga yang bisa mereka terapkan di kehidupan nyata.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi peserta didik dalam memahami pentingnya nilai-nilai demokrasi dan kepemimpinan, serta menjadi generasi yang siap membangun bangsa,” harapnya. (AS/YM)