,

PPJI Kudus bersama Dinkes Gelar Kursus Higiene Sanitasi Keamanan Pangan Siap Saji

oleh -1,512 kali dibaca
Foto: Urut dari kiri, Kepala Tim Sie KKO Budiarto, SKM, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kudus, Nuryanto, Ketua PPJI Kudus, Ardi Muhammad Ridho, (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Kabupaten Kudus bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kudus menyelenggarakan kursus higiene sanitasi keamanan siap saji di Hall Ulamsari Resto Kudus, Kamis (7/3/2024). 

Ketua PPJI Kudus, Ardi Muhammad Ridho mengatakan, Acara ini diikuti lebih dari 40 pelaku usaha jasa catering, resto serta pelaku UMKM.

Dimana tujuannya untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha jasa catering terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan pangan dalam proses penyajian, serta memberikan penjelasan mendalam mengenai Indeks Kualitas Lingkungan (IKL).

“Kegiatan ini juga untuk menekankan pentingnya rumah makan/restoran memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dimana diharapkan acara ini dapat memberikan wawasan baru dan kesadaran akan pentingnya aspek higiene, sanitasi, dan keamanan pangan dalam bidang jasa boga di Kabupaten Kudus,” terangnya. 

“SLHS menjadi bukti tertulis keamanan pangan untuk pemenuhan standar baku mutu dan persyaratan kesehatan pangan olahan siap saji. SLHS menjamin mutu kesehatan dari suatu tempat pengelolaan pangan, dengan demikian tentunya dapat mencegah terjadinya penyakit bawaan makanan dan kasus keracunan makanan,” terang Ardi. 

Owner Ulam Sari Resto itu menambahkan, meskipun acara agak dipadatkan, diharapkan tidak mengurangi nilai dan tujuan yang diharapkan, “Meskinya digelar dua hari, tetapi kita padatkan, nantinya diharapkan pelaku punya sertifikat yang berguna untuk pelaku usaha terkait,” harapnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kudus, Nuryanto yang hadir membuka acara turut mengapresiasi kursus tersebut. 

“Ini momen luar biasa agar maju seribu langkah, pelaku usaha catering di Kudus harus berkiprah, mereka punya keahlian dan inovasi di bidang catering, jadi dengan kursus ini lalu mendapatkan sertifikat Laik Higiene Sanitasi, setidaknya usahanya bisa naik kelas,” ungkapnya. 

Kesempatan ini, agar dimanfaatkan betul pelaku usaha jas aboga atau catering, “Harapannya kesempatan ini, diikuti serius karena untuk kebaikan usaha bapak ibu semua,” pesannya. 

Nuryanto melanjutkan, ini merupakan bagian dari proses dimana nanti akan ada sertifikat yang bisa dikantongi.

Adapun teknisnya, Pertama pelatihan, Kedua ada visit atau kunjungan kondisi tempat ke pelaku usaha peserta kursus. Ada sejumlah indikator yang harus dipenuhi, sesuai apa tidak, jika ada yang perlu dibenahi maka diingatkan lalu dievaluasi. 

“Teknis tersebut guna melengkapi untuk mendapatkan sertifikat, pelatihan ini yang dapat memberikan income lebih, tetapi harus dikuatkan prospek dari marketingnya, manajemen dan kualitas dari produk yang dijual ke masyarakat, yakni bisa disimpulkan, gizi makanannya harus berkualitas, aman dari sisi bakteriologi dan kimiawi,” jelasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :