Kudus, isknews.com – Gejala penyakit stroke saat ini tidak hanya dialami oleh orang berusia lanjut saja, karena kasus anak muda terkena stroke sudah mulai bermunculan, termasuk pasien di usia produktif atau para pekerja. Dalam catatan media ini, pada sebuah rumah sakit swasta di Kudus juga ditemukan tiga pasien stroke dengan usia kurang dari 40 tahun, bahkan 18 tahun.
Menanggapi situasi ini, Pimpinan Unit Kerja (PUK) Djarum Kudus mengadakan Seminar Kesehatan dengan tema “Deteksi Dini Penyakit Stroke,” menyasar seratusan pekerja rokok di perusahaan setempat.
Kegiatan Seminar Kesehatan ini digelar di Aula Wisma Ploso, Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Acara ini menggandeng dr. Kaulani Kaulan dari Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus sebagai narasumber.
Ketua PUK Djarum, Ali Muslikin, menyampaikan bahwa Seminar Kesehatan Deteksi Dini Penyakit Stroke ini merupakan program kerja dari PUK Djarum untuk memfasilitasi para pekerja dalam menjaga kesehatan tubuh sejak dini.
“Kali ini diikuti oleh 130 pekerja dari semua PUK Djarum di Kudus. Tema penyakit stroke kita pilih karena sekarang ini penyakit stroke bisa terjadi kepada seluruh kalangan masyarakat. Sehingga kita fasilitasi untuk deteksi dini,” ujarnya, Minggu (04/08/2024).
Ali Muslikin menambahkan, para peserta seminar yang hadir mayoritas adalah pekerja wanita berusia 30-40 tahun. Pekerja dalam rentang usia ini dipilih agar dapat mempersiapkan sejak dini kiat-kiat mencegah penyakit stroke dan menerapkan pola hidup sehat.
“Ini kan usia yang seharusnya mulai menerapkan pola hidup sehat dengan ketat, jadi harapannya, setelah ikut seminar ini mereka bisa menjaga kesehatan tubuhnya dan bisa terhindar dari penyakit stroke,” tuturnya.
Sementara itu, dr. Kaulani Kaulan dalam materinya menjelaskan pentingnya deteksi dini penyakit stroke. Menurutnya, jika merasakan gejala stroke, sangat penting untuk segera merujuk ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit agar dapat ditangani oleh dokter spesialis secara cepat.
“Berdasarkan penelitian, dari empat orang itu satu orang bakalan kena stroke. Jadi prevalensinya sangat tinggi,” katanya.
Dr. Kaulan juga memberikan beberapa tips agar para pekerja dapat terhindar dari penyakit stroke. Tips-tips tersebut termasuk menerapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan empat sehat lima sempurna, minum air putih, serta beristirahat yang cukup.
“Faktor risiko itu biasanya terjadi karena hipertensi dan diabetes. Dan kalangan yang berisiko biasanya di usia 50 tahun ke atas. Oleh karena itu penting untuk makan makanan sehat dan istirahat cukup,” tukasnya.
Seminar Kesehatan ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Mereka merasa acara ini sangat bermanfaat dan berharap dapat terus diadakan kegiatan serupa di masa mendatang.
Dengan adanya seminar ini, PUK Djarum Kudus berharap para pekerja dapat lebih waspada terhadap risiko penyakit stroke dan lebih peduli terhadap kesehatan mereka sendiri. Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung kesejahteraan dan kesehatan para pekerjanya. (YM/YM)