Kudus, isknews.com – Persaingan niaga yang semakin ketat antara pelaku usaha di pasar tradisional dan pasar modern mendapatkan respon dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Untuk itu agar dapat meningkatkan daya saing terhadap pasar modern, sebanyak tujuh pasar tradisional akan dilakukan revitalisasi tahun ini. Sejumlah pasar tradisional yang akan direvitalisasi diantaranya Pasar Jember, Pasar Kliwon, Pasar Bitingan, Pasar Mijen, Pasar Kalirejo, Pasar Wates, dan Pasar Ngembalrejo.
Penjabat (Pj). Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie menjelaskan tujuan revitalisasi pasar tradisional untuk membuat konsumen menjadi lebih nyaman dalam bertransaksi. Untuk itu, dengan memanfaatkan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar 5 miliar rupiah, pihaknya ingin keberadaan pasar tradisional tidak kalah saing dengan pasar modern.
“Revitalisasi pasar membuat konsumen menjadi lebih nyaman belanja, harapannya tingkat kunjungan juga meningkat. Dengan anggaran 5 miliar rupiah, revitalisasi ini diharap tidak kalah nyaman dengan pasar modern,” jelasnya.
Dikatakannya, Pasar Jember menjadi yang paling diprioritaskan. Bahkan jalan masuk Pasar Jember juga tak luput dari perbaikan dikarenakan kondisi jalannya memang perlu pembenahan. Untuk itu, revitalisasi Pasar Jember sendiri akan dianggaran hingga 1 miliar rupiah.
“Prioritas kita di Pasar Jember, kita akan benahi mulai atapnya sampai ke jalannya dengan anggaran 1 miliar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar pada Dinas Perdagangan Kudus Albertus Harys Yunanto mengungkapkan revitalisasi menjadi salah satu pendorong bangkitnya perekonomian pasca Covid-19. Untuk itu, pihaknya secepat mungkin akan merealisasikan revitalisasi pasar tradisional.
”Juli nanti akan mulai kami lelang, perencanaannya hampir rampung. Kemungkinan mulai pengerjaan Bulan Agustus 2024 dan ditarget Oktober sudah selesai,” ungkapnya.
Ditambakannya, untuk perbaikan masing-masing infrastruktur di pasar tradisional akan berbeda-beda. Seperti di Pasar Bitingan, Jember dan Mijen yang akan diperbaiki adalah bagian atapnya.
“Ketiga pasar ini perlu dilakukan perbaikan atap karena mulai banyaknya titik yang bocor sehingga mengganggu kenyamanan pedagang dan pembeli,” imbuhnya.
Kemudian untuk Pasar Kliwon, kata dia, yang diperbaiki adalah saluran airnya. Sementara Pasar Kalirejo dan Wates yang akan diperbaiki adalah bagian los.
”Khusus Pasar Wates, ada beberapa los yang sering kebanjiran. Dan, itu akan segera kita perbaiki,” tandasnya.
Sebagai informasi, Tahun 2024 ini Kabupaten Kudus menerima alokasi DBHCHT anggaran sebesar 212,8 miliar rupiah. Penggunaanya sendiri sudah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 215/PMK.07/2021 tentang Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau.
Di dalamnya, diatur alokasi anggaran bidang penegakan hukum sesuai PMK 215/2021 sebesar 10 persen, sedangkan bidang kesehatan alokasi anggarannya sebesar 25 persen, dan bidang kesejahteraan masyarakat sebesar 50 persen. Selain dari DBHCHT, anggaran revitalisasi juga diambilkan dari APBD perubahan 2024. (*)