Revitalisasi PG Rendeng Gunakan 87 Persen Mesin Baru

oleh -1,545 kali dibaca
Irianto Hutagaluh, Direktur PT Perkebunan Nusantara IX saat meresmikan awal giling di PG Rendeng Kudus (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Musim giling tebu di Pabrik Gula Rendeng telah tiba. Acara tasyakuran sebagai tanda awal masa gilingpun di gelar, dan sebagai ritual tradisi dua tebu hasil panen terbaik dari PG Rendeng dinikahkan.

Tradisi yang dikenal dengan istilah ‘Temanten Tebu’ ini digunakan sebagai wujud ungkapan rasa syukur sekaligus doa agar musim giling kali ini berjalan lancar dengan hasil yang bagus.

Agus Sulistiyanto, Menejer PG Rendeng menceritakan, ‘Temanten Tebu’ tahun ini menikahkan Bagus Rosan Prakoso, tebu laki-laki asal Telogowungu Pati dengan Roro Ayu Manis tebu perempuan asal Desa Bacin Kudus. Untuk prosesi pernikahan, dimulai dengan arak-arakan kedua calon kemanten oleh petani dengan iringan kesenian barongan.

Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan penyerahan kedua kemanten ke jajaran menejer dan karyawan PG Rendeng. Prosesi yang dilakukan di halaman PG Rendeng ini kemudian diakhiri dengan memasukkan kedua penganten ke mesin penggilingan, bersama dengan sejumlah pengiringnya.

“Beberapa tahun ini kami memiliki kinerja yang kurang baik. Dengan tradisi ini, kami berharap hasilnya tahun ini bisa lebih baik,” harapnya.

Irianto Hutagaluh, Direktur PT Perkebunan Nusantara IX mengungkapkan pada tahun ini pihaknya telah melakukan revitalisasi beberapa mesin produksi. Menurutnya total ada sekitar 87 persen mensin yang diperbarui.

Dengan revitalisasi mesin ini dia berharap target produksi di PG Rendeng pada musim ini bisa meningkat. Diungkapkannya, pada tahun 2019, pihaknya ditargetkan dapat menggiling 1 juta ton tebu selama satu musim giling yang rencananya berjalan hingga bulan September mendatang.

“Target tersebut merupakan target keseluruhan dari lima pabrik gula di Jawa yakni PG Rendeng Kudus, PG Mojo Sragen, PG Seragi Pekalogan, PG Tasik Madu Karanganyar dan PG Pangka Brebes,” bebernya.

Untuk PG Rendeng sendiri, ditargetkan dapat menggiling 20 persen dari target yang ditetapkan atau sebesar 200 ton per tahun atau 4 ribu ton perhari. Sedangkan untuk produksinya, ditargetkan dapat menghasilkan 67 ton gula pertahun.

“Sebenarnya ini masih tahap uji coba, tetapi akan kami maksimalkan produksinya,” pungkas dia. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.