Kudus, isknews.com – Ribuan jemaah memadati halaman Masjid Agung Kudus dan alun-alun Simpang Tujuh untuk menunaikan Sholat Idul Adha 1446 Hijriah pada Jumat (6/6) pagi. Sejak pukul 05.30 WIB, masyarakat mulai berdatangan membawa sajadah dan perlengkapan ibadah. Kepadatan membuat area masjid tidak mampu menampung seluruh jemaah, sehingga meluber hingga ke jalan-jalan sekitar.
Sebelum pelaksanaan sholat, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyampaikan sambutan berisi pesan spiritual dan kebangsaan. Ia menegaskan bahwa Idul Adha bukan semata tentang penyembelihan hewan kurban, tetapi menjadi simbol penaklukan ego dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT.
“Hari raya Idul Adha mengandung banyak pelajaran. Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail adalah simbol ketaatan yang luhur,” ujar Sam’ani.
Menurutnya, ibadah kurban harus dimaknai lebih dari sekadar ritual tahunan, yakni sebagai bentuk semangat hidup bersama, melepas kesombongan, dan keterikatan duniawi.
Dalam kesempatan itu, Sam’ani juga mengajak seluruh masyarakat mendoakan para jemaah haji yang sedang menjalankan puncak ibadah di Arafah agar diberikan kesehatan dan pulang ke tanah air dengan predikat haji mabrur.
“Ibadah haji adalah simbol kesederhanaan dan kesetaraan umat Islam di hadapan Allah. Ini sejalan dengan nilai-nilai toleransi yang diwariskan Sunan Kudus,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi peran masyarakat dalam menjaga kondusivitas dan suasana damai selama perayaan Idul Adha. Sam’ani berharap semangat Idul Adha dapat menjadi pijakan untuk mewujudkan Kudus sebagai daerah yang sehat, harmonis, dan religius.
“Kudus ini rumah kita bersama. Mari kita rawat dan cintai bersama, sebagai warisan luhur para wali,” pungkasnya. (YM/YM)