Santri Ponpes Al-Qaumaniyah Jekulo, Lahap 16 Kitab Selama Ramadhan

oleh -1,151 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Ramadhan menjadi bulan untuk berlomba-lomba beribadah. Di Pondok pesantren salafiyah, selain sholat Tarawih dan tadarus, ada tradisi yang hingga kini bertahan. Yakni mengaji kitab kuning bersama atau masyhur dengan istilah Ngaji Pasanan.

Salah satunya diantaranya yang berlangsung di Pondok pesantren Al Qaumaniyah Jekulo. Selama Ramadhan tahun ini, para santri tekun mengikuti pengajian kitab yang dipimpin langsung oleh 5 Kyai maupun ustadz yang berbeda, diantaranya kyai Yasin, kyai Khidhir dan ada juga ustadz Imam Riyanto, ustadz Ah Sabiqin dan terakhir ustadz Rofiyanto.

Kegiatan pengajian pasanan di pondok yang berdiri sejak 1923 ini biasanya dilakukan selepas sholat asyar, sholat tarawih, setelah sholat dhuha dan setelah dhuhur. Terkecuali waktu Magrib, karena para santri biasanya mengisinya dengan berbuka puasa, ada yang beli makanan sendiri, ada pula yang pergi ke Masjid Al Munawwarah yang letaknya tidak jauh dari pondok. Adapun untuk tempat, ada yang di kompleks A, B, C dan Aula baru diatas dapur pondok.

Ahmad Faiz, salah seorang pembimbing santri di Ponpes Al-Qaumaniyah menyebutkan, ada enam belas kitab kuning yang dikaji selama bulan Ramadan. Yakni Kitab Haasibu qobla an tuhaasabuu, Muujizul kalam, Al ‘arbaiin Al-yaafi’i, Ziinatul kaunain, Risalatul Ahadits fii fadlo’ili mutlaqis shiaam, da’bus Sholihin, adabu sulukil murid.

Selanjutnya ada kitab Bulughul marom, minahus saniyyah, UQudul lujain, Ad durrul fariid fii ‘aqo idi ahlit tauhid, al Khowariq, fathul majid, Tanqihul qaul, Misbahul anam, Tauhid dan ada tambahan menerangkan masalah pasangan suami istri.

Masing-masing kitab ada yang mengulas tentang akhlak tasawuf, fiqih, keutumaan ibadah dan juga mengulas hadits. Di Pondok Pesantren Al-Qaumaniyah sendiri, kata Faiz, sudah menjadi tradisi dalam melakukan pengajian tersebut.

Para santri selalu menantikan pengajian ini. Selain bisa menambah ilmu baru juga mengisi kegiatan selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

“Kalau bagi kami, pengajian kitab kuning bersama-sama bisa menjadi nilai tambah. Seoalnya ada kitab-kitab baru yang diulas, juga bisa menambah kosakata dan makna dalam Bahasa Arab,” ucapnya lagi.

Pengajian sendiri berlangsung sekitar satu jam lebih. Namun apabila mengejar agar bisa tamat selama bulan Ramadhan, pengajian bisa berjam-jam. “Bergantung juga,” tukasnya.

Pengajian tersebut diiikuti oleh 145 santri balagh ramadhan (ngaji pasanan), ditambah 19  asatidz pengurus santri ndalem, jadi jumlah keseluruhan ada 164 orang.

Seperti halnya yang ditemui isknews.com senin,(4/6/2017), salah satu santri yang datang dari Lampung, Asep Abdul Hadi, (18), dia sangat senang dan bersyukur kepada Allah karena sudah diberi kesempatan untuk menikmati bulan ramadhan tahun ini, dan dirinya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk belajar di sini, ” ungkapnya dengan wajah ceria. (AJ)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.