Kudus, isknews.com – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Kabupaten Kudus, besuk pada hari Jum’at (4/11) akan menggelar aksi damai di Alun-alun Simpangtujuh Kudus, Menurut Koordinator GNPF-MUI, Sarojo yang di temui di gedung DPRD Kudus, siang tadi (3/11), menyampaiakan, Aksi ini memang terkait dengan penistaan Alqur’an surat Al-Maidah:51 yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama alias Ahok, dan desakan agar Ahok di adili sesuai Hukum yang berlaku, ya intinya kami menuntut untuk penjarakan Ahok dan dirinya meyakini unjuk rasa besok akan berlangsung secara damai.
“Hari Jum’at besok, 4 November 2016, kami bersama elemen organisasi Islam yang ada di Kabupaten Kudus ini, akan menggelar sebuah gerakan aksi damai dan bela Islam, gerakan ini akan kami awali pada sebelum shalat jum’at di Masjid Agung Kudus, dengan membetangkan kain putih sepanjang 50 meter yang berisikan seribu tanda tangan petisi dukungan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI), kemudian dilanjutkan dengan shalat Jum’at di Masjid Agung Kudus, setelah itu pada sekitar pukul 13.00 aksi damai akan di laksanakan di alun-alun Simpangtujuh dengan melakukan berbagai orasi dan diakhiri dengan penyerahan surat dukungan dari masing-masing ormas kepada MUI,” jelas Sarojo.
“Unjuk rasa ini Insya Allah akan diikuti seribuan umat islam, dengan dua substansi tema yaitu, pemberian surat dukungan untuk MUI yang akan kami serahkan kepada ketua MUI Kudus, dan surat tuntutan untuk segera memproses hukum Ahok, yang akan kami serahkan kepada pihak kepolisian,” terang Sarojo didampingi aktifis GNPF-MUI Kudus yang lain.
Masih menurt Sarojo, Dalam aksi damai tersebut akan dihadiri oleh ketua MUI Kabupaten Kudus, KH.Ahmad Hamdani Lc, MA
yang juga akan berorasi, Ustadz Thamrin dan Ustadz Fuad serta do’a penutup akan dilakukan oleh KH. Mustajab.
Sementara itu berikut adalah Organisasi Islam yang telah menyatakan kesiapan untuk bergabung dalam unjuk rasa damai esok hari, Pemuda Bulan Bintang, Pondok Pesantren Hidayatullah, FKKM, KAMMI, Al Bunyaan, Subulussalam, IIBF, Al Qudsy, GPK, WQQ, Pemuda Islam Pasuruan, PII, Pondok Pesantren Alqudsiyah, Pelajar Muhammadiyah, DDII, Al Hisab, Ababil, HTI. “Meskipun ormas besar keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah secara kelembagaan tidak ikut dalam aksi damai besok, namun sejumlah kadernya sudah mengkonfirmasikan kepada kami, baik pemuda hingga mahasiswa akan tetap ikut turun dalam aksi bersama kami meski tanpa membawa bendera kedua ormas islam terbesar di Indonesia tersebut,” tandas Sarojo.(YM)