Kudus, isknews.com – Festival Teater Pelajar (FTP) Kudus 2024 yang berlangsung di GOR Bulutangkis Djarum Kaliputu pada Jumat (13/12) menjadi ajang unjuk bakat seni teater di kalangan pelajar. Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah pementasan naskah Kapai-Kapai karya Arifin C Noer oleh kelompok teater SMP 2 Kudus.
Sutradara pentas, Virda Eka Pratiwi, menjelaskan bahwa naskah Kapai-Kapai dipilih karena pesan moralnya yang relevan dengan kehidupan. Naskah ini menceritakan seorang tokoh yang hidup dalam kemiskinan dan berjuang menghadapi keinginan-keinginannya yang belum terpenuhi.
“Pesan utama dari pementasan ini adalah tentang pentingnya memiliki pendirian dan semangat hidup. Jangan sampai menyerah pada keadaan,” ujar Virda usai penampilan kelompoknya.
Menariknya, SMP 2 Kudus memberikan sentuhan berbeda dalam pementasan mereka dengan menggabungkan unsur drama musikal dan permainan lampu yang artistik. Modifikasi ini, menurut Virda, bertujuan menambah daya tarik tanpa menghilangkan esensi naskah asli.
“Kami tetap mempertahankan inti cerita dari Arifin C Noer, tetapi memberikan kebebasan bagi penonton untuk menafsirkan akhir cerita sesuai sudut pandang mereka,” tambahnya.
Penampilan SMP 2 Kudus menjadi salah satu dari sembilan finalis di FTP Kudus ke XIV ini, yang terdiri atas lima kelompok teater SMP/Mts dan empat kelompok teater SMA sederajat. Tahun ini, festival mengambil tema surealisme untuk memperingati satu abad aliran tersebut.
Pegiat teater sekaligus panitia FTP 2024, Asa Jatmiko, menyebutkan bahwa naskah Kapai-Kapai menjadi favorit peserta, dengan enam kelompok dari total 41 peserta memilihnya. Menurut Asa, hal ini memudahkan dewan juri dalam menilai dengan menggunakan standar yang sama.
“Tahun ini ada peningkatan jumlah peserta dari tahun sebelumnya, yakni dari 37 menjadi 41 kelompok. Pilihan tema surealisme menunjukkan bahwa teater pelajar di Kudus semakin berkembang dan naik kelas,” ungkap Asa.
Pementasan Kapai-Kapai oleh SMP 2 Kudus menjadi bukti bahwa seni teater di kalangan pelajar tidak hanya berkembang dari segi jumlah peserta, tetapi juga dalam kualitas pertunjukan yang semakin kreatif dan inovatif. (AS/YM)