Kudus, isknews.com – Potensi akan sebuah kebudayaan turut perlu dikembangkan maupun diselestaikan sehingga akan terjaganya sebuah budaya yang dari dahulu hingga kedepannya tetap sedia kala utuh sebagaimana kebudayaan tersebut terjaga akan keasliannya.
Wayang Klithik menjadi stand perhatian para pengunjung Kudus Expo 2015 sejak awal pembukaan Jum’at, 16/10 kemarin, wayang klithik yang menjadi sebuah kebudayaan yang berasal dari Desa Wonosoco merupakan satu – satunya kebudayaan wayang yang terbuat dari bahan kayu di Kabupaten Kudus.
Meskipun sebenarnya wayang klithik sudah banyak tersebar di Jawa Timur, namun keberadaan wayang klithik berbagai daerah memiliki perbedaan, perbedaan tersebut berada pada motif/karakter wayang tersebut sehingga ada wayang klithik pesisir dan wayang klithik pegunungan.
Menurut Asrofi pembuatan wayang klithik asal Desa Wonosoco saat ditemui oleh isknews.com Jum’at, 16/10 mengutarakan “Keberadaan wayang klithik sendiri sebenarnya sudah lama sejak berdirinya kerajaan majapahit, waktu itu wayang klithik dibuat oleh pangeran pekik. Sedangkan wayang klithik tersebut diberbagai daerah memiliki kesenian yang serupa namun berbeda dari motif/karakter wayang yang berasal dari pesisir maupun dari pegunungan”ujarnya.
Wayang Klithik di Desa Wonosoco Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus merupakan tergolong wayang klithik pesisir, dimana sejak zaman dahulu wonocoso merupakan pesisir dari selat muria. dari bukti yang ditemukan terdapat bukit karang yang begitu besar – besar dan menjulang tinggi ditambah dengan penemuan fosil kerang yang berada disekitar desa tersebut.
Tak hanya itu, wayang klithik pesisir mempunyai watak yang keras serta dalam pembicaraan tergolong mengatakan kata –kata yang kotor, disebut wayang klithik dikarenakan pada saat dimainkan wayang tersebut berbunyi “klithik, klithik, klithik” bunyi tersebut terjadi karena terbuat dari kayu sehingga disebut dengan wayang klithik.
Disamping itu, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh isknews.com mengenai pembuatan wayang klithik (ISK– Red) Asrofi sudah 10 tahun menekuni pembuatan wayang klithik. Pembuatan wayang klithik dilakukannya merupakan duplikat dari yang aslinya, hal ini bertujuan agar wayang klithik yang asli masih tersimpan dan terjaga sehingga yang dibuatkannya tidaklah berbeda anatara yang asli maupun yang diduplikatnya. (Patih/Red)