KUDUS,isknews.com-Jembatan permanen yang melintang di atas Sungai Dawe, di wilayah RW-05, Desa Ngembalrejo, Kecamatan Dawe, kini keberadaannya sudah tidak bisa digunakan, dikarenakan ambrol total pada bagian bangunan utama, sehingga hanya menyisakan puing-puing pada bagian kiri kanan sungai. Kondisi seperti itu sudah berlangsung selama 2 tahun, sehingga agar hubungan antara dua wilayah RW yang terpisahkan oleh Sungai Dawe itu tidak terputus, warga membangun jembatan darurat dari bambu.
Pantauan isknews.com di lapangan (30/7), keberadaan jembatan yang ambrol itu hampir semua bagian bangunan yang tersisa hanya tinggal reruntuhan tembok tua, yang sebagian besar ditumbuhi lumut. Di sisi bagian selatan, masih tampak tersisa bangunan pagar pengaman, sedangkan di sisi bagian utara, tampak masih berdiri sebagian dari pilar jembatan. Petunjuk kalau jembatan itu pernah ada, adalah akses jalan dari cor yang terputus sampai di tepi tanggul Sungai Dawe.
Menurut warga setempat, jembatan itu ambrol akibat diterjang banjir besar Sungai Dawe, pada 2013 lalu. Tekanan air Sungai Dawe yang sangat besar dan kuat pada waktu itu, tidak hanya menyebabkan jembatan di wilayah RW-05 ambrol total, tetapi juga menyebabkan beberapa bagian talud di sekitar jembatan itu longsor.
Warga yang tinggal dalam wilayah RW itu tentu saja mengalami kesulitan untuk berhubungan antara satu dengan terputusnya jembatan itu, karena merupakan satu-satunya penghubung utama akses ke jalan besar, ditambah di sebelah selatan terdapat sekolah madrasah, sehingga keberadaan jembatan itu memang benar-benar dibutuhkan.
Untuk mengatasi kondisi di atas, warga pun secara swadaya membangun dan mendirikan jembatan darurat, yang lokasinya sekitar 100 meter dari jembatan yang ambrol. Meski hanya terbuat dari bambu dan kayu, namun jembatan darurat itu terbukti sangat menolong warga, meskipun hanya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
Kini warga mengharapkan agar jembatan itu segera dibangun kembali. Hanya saja, informasi yang diterima dari dinas terkait, jembatan tersebut termasuk salah satu proyek Dinas Cipta Dinas Cipta Karya an Tata Ruang Kabupaten Kudus, tahun anggaran (TA) 2015, yang ditunda dikarenakan adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat.
Proyek jembatan yang tertunda itu, selain jembatan Sungai Dawe di Ngembalrejo RW-05, Kecamatan Jati, dengan beaya sebesar Rp 1 miliar, adalah jembatan Desa Loram Wetan RT-03/RW-06 Kematan Jati, Jembatan Bong Dukuh Krajan RT-03/RW-01, Desa Bae, Kecamatan Bae, dengan beaya sebesar Rp 500 juta, dan jembatan Kilah, Desa Loram Wetan, dengan beaya sebesar Rp 1,2 mliar. (DM)
Sudah Berlangsung 2 tahun Jembatan Desa Ngembalrejo Ambrol, Warga Lewat Jembatan Darurat Dari Bambu
KOMENTAR SEDULUR ISK :