Kudus, isknews.com – Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, resmi ditetapkan sebagai Desa Siaga Tuberkulosis (TB), menjadikannya desa pertama di Jawa Tengah yang berkomitmen secara khusus dalam upaya penanggulangan penyakit TB di tingkat desa. Inisiatif ini diharapkan menjadi model bagi desa-desa lain di seluruh provinsi.
Penjabat Bupati Kudus, HM Hasan Chabibie, memuji langkah tersebut sebagai bagian dari upaya inovatif pemerintah daerah dalam menangani masalah kesehatan di masyarakat.
“Penetapan Desa Gondangmanis sebagai Desa Siaga TB merupakan yang pertama di Jawa Tengah, dan ini bisa menjadi contoh untuk daerah lain,” ungkap Chabibie saat menghadiri acara peluncuran pada Senin (4/11/2024).
Ia juga menyebut bahwa sebelumnya inisiatif serupa hanya ada di tingkat kecamatan di Kabupaten Cilacap.
Desa Gondangmanis dipilih karena tingginya angka kasus TB di wilayah tersebut, dengan 36 kasus tercatat. Namun, lebih dari sekadar angka, komitmen masyarakat desa dalam pencegahan dan penanganan TB dinilai sangat kuat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Andini Aridewi, menekankan bahwa Desa Siaga TB merupakan upaya strategis untuk menanggulangi TB melalui keterlibatan aktif masyarakat.
“Inisiatif ini tidak hanya menargetkan pengobatan, tetapi juga pencegahan dan edukasi di tingkat akar rumput,” jelas Andini.
Desa Gondangmanis telah membentuk satgas khusus yang bertugas melakukan pendampingan kepada pasien TB, termasuk memastikan pasien meminum obat secara teratur selama enam bulan, memberikan edukasi tentang TB, dan melakukan investigasi kontak terhadap orang-orang terdekat pasien.
Tidak hanya fokus pada pengawasan kesehatan, Desa Gondangmanis juga menyediakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk membantu pemulihan pasien TB. Semua kegiatan operasional ini didukung sepenuhnya oleh anggaran desa.
Langkah Desa Gondangmanis ini menjadi angin segar bagi upaya penanggulangan TB di Kabupaten Kudus. Dengan adanya Desa Siaga TB, diharapkan stigma terhadap penyakit ini berkurang dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan serta pengobatan TB meningkat.
Dengan penetapan ini, Kudus sekali lagi menunjukkan komitmen kuatnya dalam memperjuangkan kesehatan masyarakat. Langkah progresif ini bukan hanya membantu pasien TB, tetapi juga menjadi model inovatif bagi daerah lain di Jawa Tengah dan Indonesia. (AS/YM)