Kudus, Isknews.com – Puluhan produk unggulan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Kudus akan tampil dalam ajang bergengsi Tripoli International Fair 2025 yang diselenggarakan di Tripoli, Libya, pada 22 hingga 28 April 2025. Pameran internasional ini merupakan salah satu yang tertua di dunia, didirikan pada tahun 1929 dan telah menjadi anggota resmi Union des Foires Internationales (UFI) sejak tahun yang sama.
Diselenggarakan oleh Perusahaan Pengorganisasian Pameran Internasional Tripoli, pameran ini berlokasi di Jalan Omar Al Muktar 218, Tripoli, Libya.
Acara ini rutin menampilkan sektor-sektor strategis seperti pertanian, kehutanan, perikanan, teknik, industri, manufaktur, mesin, instrumen, dan perkakas umum, menjadikannya titik temu penting bagi pelaku industri dari berbagai negara.
Pada edisi ke-40 ini, Tripoli International Fair akan diikuti oleh negara-negara dari Asia dan Timur Tengah, seperti Aljazair, Tunisia, Iran, Maroko, Albaria, Indonesia, serta tuan rumah Libya.
Kudus menjadi salah satu daerah yang dipercaya mewakili Indonesia dalam pameran berskala global tersebut.
“Ini kesempatan emas untuk menunjukkan kualitas dan kekayaan produk lokal Kudus di panggung internasional,” ujar Ekawati, person in charge tim Kudus, usai pelepasan oleh Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris di Pendapa Kudus, Rabu (16/4/2025) sore.
Sebanyak 20 produk unggulan akan dibawa ke Libya, mulai dari kopi khas Kudus, teh dari kulit nanas, sepatu kulit sapi, gula semut, hingga aneka kerajinan anyaman yang menggambarkan kekhasan daerah.
Kudus mendapatkan dua stand khusus dalam pameran tersebut, masing-masing untuk Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan UMKM.
“Kita akan tampil maksimal dengan dua stand. Produk yang kami bawa sudah dikurasi dan siap bersaing,” tambah Ekawati.
Ia bersama dua pelaku usaha, Pujiharto dan Rubiyanti, akan berangkat ke Libya pada Sabtu malam, 19 April 2025.
Ketiganya menjadi delegasi resmi yang membawa misi ekonomi sekaligus budaya Kudus.
Pameran ini menjadi pengalaman perdana Kudus di Tripoli, namun bukan kali pertama menembus pameran mancanegara.
Produk UMKM Kudus sebelumnya telah hadir di Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, mengaku bangga atas capaian ini. Menurutnya, keikutsertaan Kudus dalam event ini menjadi bukti bahwa UMKM setempat telah naik kelas.
“Sudah saatnya produk Kudus tidak hanya menguasai pasar lokal dan nasional, tapi juga berani menantang pasar global,” tegasnya.
Ia berharap momentum ini bisa memperluas jaringan dagang pelaku UMKM serta membuka peluang ekspor yang lebih luas ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika.
“Ini tidak sekadar pameran. Ini adalah investasi citra bagi Kudus dan bukti bahwa kita punya daya saing,” imbuhnya.
Rubiyanti, salah satu peserta pameran yang membawa produk anyaman tangan, merasa terhormat bisa membawa nama Kudus ke Libya.
“Semoga produk kami diminati dan membuka pasar baru,” tuturnya penuh harap.
Senada, Pujiharto yang memproduksi teh kulit nanas juga optimistis produknya bisa diterima pasar internasional.
“Kami siap menunjukkan inovasi dan kualitas khas Kudus di sana,” katanya.
Dengan kehadiran UMKM Kudus di Tripoli International Fair 2025, pemerintah berharap gaung produk lokal makin kuat, serta mampu menarik minat investor dan konsumen luar negeri.
“Go Global bukan lagi wacana. Ini langkah nyata,” pungkas Ekawati. (YM/YM)