Tingkatkan Kesadaran, Pedagang Ternak di Pasar Hewan Kudus mulai Terima Disinfektan

oleh -485 kali dibaca
Disinfektan mulai dibagikan kepada pedagang ternak di Pasar Hewan Gulang, Mejobo, sebagai langkah pencegahan penyebaran PMK. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknewws.com – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus terus berupaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di kalangan hewan ternak dengan mengintensifkan edukasi dan pembagian cairan disinfektan kepada pedagang di Pasar Hewan Gulang, Kecamatan Mejobo, Kudus. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi agar penularan PMK tidak semakin meluas.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Didik Tri Prasetiyo, mengungkapkan bahwa meskipun jumlah kasus PMK di Kudus sempat terkendali, potensi munculnya kasus baru masih tinggi. “Edukasi dan pembagian disinfektan ini penting untuk memastikan pedagang dan peternak menjaga kebersihan kandang dan ternak mereka. Langkah pencegahan ini harus dilakukan secara berkelanjutan,” kata Didik saat kegiatan edukasi, Rabu (8/1/2025).

Ia menyebutkan bahwa hingga Januari 2025, terdapat 18 kasus baru PMK di Kudus. Pada tahun 2024 lalu, tercatat ada 135 kasus PMK, dengan dua ekor sapi dinyatakan mati dan sebagian lainnya dipotong paksa. “Kami ingin mencegah angka tersebut bertambah dengan memberikan pemahaman langsung kepada para pedagang di pasar hewan,” tambahnya.

Didik menegaskan bahwa vaksinasi ternak menjadi langkah paling efektif dalam pencegahan PMK. Hingga kini, sebanyak 4.532 ekor hewan ternak di Kudus telah divaksin. Selain itu, pembatasan lalu lintas ternak ke luar daerah dan penyemprotan kandang secara rutin juga menjadi bagian dari strategi pengendalian.

Sementara itu, Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Arin Nikmah, menambahkan bahwa dalam kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan hewan ternak yang ada di pasar. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan satu ekor sapi dengan gejala sariawan, yang menjadi indikasi awal PMK. “Kami langsung memberikan pengobatan dan meminta peternak untuk mengisolasi sapi tersebut,” jelas Arin.

Selain membagikan disinfektan, Dinas Pertanian Kudus juga menyiagakan tim dokter hewan dan petugas pemeriksa di pasar hewan. Tim tersebut bertugas untuk memantau kesehatan ternak dan memberikan penanganan jika ditemukan indikasi PMK. “Penting bagi pedagang untuk segera melaporkan jika ada hewan ternaknya yang menunjukkan gejala PMK, agar dapat segera ditindaklanjuti,” pungkas Arin.

Upaya pencegahan ini diharapkan dapat menjaga kesehatan ternak dan mencegah terjadinya kerugian ekonomi bagi peternak di Kabupaten Kudus. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :