Kudus, isknews.com – Upaya menumbuhkan kesadaran lingkungan terus digaungkan berbagai pihak, salah satunya organisasi muda Seakeeper yang melakukan edukasi langsung kepada para pelajar. Pada Senin (16/6/2025), mereka hadir di SMP Kanisius Kudus untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya mikroplastik dan pentingnya menjaga ekosistem laut.
Organisasi yang dibentuk pada awal 2022 oleh dua bersaudari, Michiko Wanandi dan Mitsuko Wanandi, ini berfokus pada konservasi laut dan menyasar pelajar dari tingkat SD hingga SMA di berbagai daerah Indonesia.
“Kami ingin berbagi ilmu tentang mikroplastik dan pentingnya membersihkan pantai. Karena masih banyak yang belum sadar dampaknya terhadap laut dan kesehatan manusia,” ujar Michiko usai acara edukasi.
Materi yang disampaikan mencakup pengertian mikroplastik, dampaknya terhadap biota laut, dan bagaimana partikel plastik ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui rantai makanan. Mitsuko menambahkan, sejumlah penelitian terbaru bahkan menemukan jejak mikroplastik dalam darah dan jaringan otak manusia.
Kegiatan edukasi ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye konservasi laut yang dilanjutkan dengan aksi bersih pantai di Desa Teluk Awur, Jepara, pada keesokan harinya. Sekitar 80 siswa kelas 8 SMP Kanisius dijadwalkan ikut serta dalam aksi nyata tersebut.
Kepala SMP Kanisius Kudus, Driyono, mengapresiasi kegiatan ini dan menyebutnya sangat relevan dengan tujuan pendidikan karakter dan cinta lingkungan di sekolah. “Ini momen yang bagus, apalagi bertepatan dengan classmeeting. Kami memang ingin menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini,” katanya.
Menurut Driyono, sekolah juga telah berkomitmen membentuk lingkungan belajar yang ramah lingkungan, seperti menyediakan tempat sampah terpilah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Antusiasme siswa pun terlihat tinggi. Archangela Jesslyn Myrilla, siswi kelas 8A, menyambut baik program edukasi ini. “Kita harus mulai dari pantai-pantai kecil dulu supaya semuanya bisa bersih,” ujarnya. Sementara itu, Martinus Ferdinand Depuha dari kelas 8B menambahkan, “Plastik benar-benar merusak lingkungan, ini pelajaran penting buat kami.”
Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, Seakeeper berharap generasi muda menjadi agen perubahan dalam menjaga laut dan lingkungan. Aksi bersih pantai di Jepara menjadi langkah nyata melanjutkan pesan yang telah ditanamkan di ruang kelas. (AS/YM)