Wujudkan Sekolah Aman, Bupati Kudus Serukan Gerakan Anti Perundungan

oleh -60 Dilihat
Foto: Dok. Pemkab Kudus

Kudus, isknews.com – Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perundungan. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Apel dan Bincang Bareng di SMP 2 Kaliwungu, Selasa (22/4/2025), sekaligus menandatangani komitmen bersama dalam Gerakan Anti Perundungan.

“Pihak sekolah harus memastikan tidak ada perundungan,” tegas Sam’ani usai apel. Ia menekankan bahwa seluruh tenaga pendidik, terutama guru Bimbingan dan Konseling (BK), harus aktif membimbing dan mengawasi interaksi antar siswa agar tidak terjadi kekerasan fisik maupun verbal.

Menurutnya, perbedaan karakter dan latar belakang siswa bukan alasan untuk terjadinya perundungan. Justru sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik untuk tumbuh dan berkembang.

“Jangan sampai ada kekerasan dalam bentuk apapun. Guru dan guru BK memiliki peran penting dalam pencegahan perundungan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengajak para siswa untuk membiasakan diri dengan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, sebagaimana yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Tujuh kebiasaan tersebut meliputi beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cukup.

“Kebiasaan-kebiasaan baik ini harus ditanamkan sejak dini, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia,” kata Sam’ani.

Ia juga menyinggung pentingnya menjaga kesehatan, khususnya bagi siswi, dengan mengonsumsi tablet penambah darah secara rutin guna mencegah anemia. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045.

“Anak-anak usia sekolah memiliki daya ingat yang kuat. Jadi kalau tubuh mereka sehat, pembelajaran bisa lebih maksimal,” tambahnya.

Senada dengan itu, Wakil Bupati Kudus, Bellinda Birton, menekankan pentingnya pemenuhan gizi untuk mencegah stunting sejak dini. Menurutnya, edukasi tentang kesehatan reproduksi dan asupan nutrisi bagi calon ibu perlu diberikan sejak remaja.

“Tablet penambah darah tidak hanya cegah anemia, tapi juga jadi bekal penting untuk generasi berikutnya. Karena gizi ibu yang baik akan menghindarkan anak-anak dari stunting,” jelas Bellinda saat menjadi pembina apel.

Ia juga mengingatkan siswa untuk terus melatih disiplin dan tertib, termasuk dalam mengikuti upacara bendera. Menurutnya, sikap disiplin merupakan cerminan cinta tanah air.

Tak kalah penting, Bellinda mengajak para siswa dan guru untuk bijak dalam menghadapi era digital. Teknologi, katanya, bisa menjadi pisau bermata dua. Oleh karena itu, ia mendorong pemanfaatan teknologi untuk hal-hal positif seperti belajar, menggali informasi, dan meraih cita-cita.

“Jangan sampai ada yang terjerumus ke hal negatif seperti judi online. Pengawasan dari guru sangat penting, karena dampak digital bisa besar kalau tidak dikendalikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Kaliwugu, Fitriani menyampaikan bahwa aksi pencegahan perundungan di sekolah telah dilakukan dengan berbagai upaya. Selain gerakan perundungan hari ini, juga diantisipasi melalui aplikasi sekolah.id.

“Jadi aplikasi sekolah.id ini inovasi dari sekolah untuk memantau siswa agar displin, semua bisa mengakses dan memantau kegiatan siswa. Ini juga efektif menekan siswa untuk mencoba melakukan perundungan,” ujarnya.

Di samping itu, pihak sekolah juga membetuk tim dan duta anti perundungan dari siswa. Duta ini akan bertugas sebagai percontohan dan sosok yang bisa mengkondisikan siswa agar mencegah adanya perundungan di sekolah.

“Alhamdulillah, di sekolah kami sudah tidak ada perundungan,” tukasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :