Bank Sampah Sekolah, Tumbuhkan Karakter Disiplin, Peduli Lingkungan & Cinta Kebersihan Sejak Dini

oleh -2,791 kali dibaca

Kudus, isknews.com- Rasa sadar lingkungan harus dimiliki oleh semua orang, tidak hanya orang tua yang harus memiliki perilaku mencintai lingkungan, anak-anak yang nantinya akan menjadi penentu bangsa juga harus mulai diberi pendidikan mengenai mencintai dan menjaga lingkungan sejak masih kecil. Dengan diberikan pendidikan tersebut, akan membuat anak-anak tumbuh dengan rasa kepeduliannya kepada lingkungan.

Bank sampah merupakan salah satu program pemerintah untuk pelestarian lingkungan serta pemanfaatan sampah menjadi barang-barang yang bernilai jual. Di Kabupaten Kudus sendiri terdapat lebih dari 20 bank sampah, kebanyakan bank sampah yang ada diurus oleh ibu-ibu rumah tangga atau ibu-ibu PKK, namun ada pula yang diurus oleh anak muda. Selain itu di Kabupaten Kudus juga terdapat bank sampah yang ada di sekolah-sekolah, salah satunya yaitu bank sampah yang ada di SDIT Al Islam.

Bank Sampah yang dimiliki SDIT Al Islam Kudus (Aris Sofiyanto/isknews.com)

Bank Sampah di SDIT Al Islam sudah ada lebih dari 2 tahun yang lalu, bermula dari suatu masalah, dimana siswa siswi SDIT Al Islam yang mencapai hampir 900 orang ini setiap harinya diberikan makanan ringan serta makan siang yang tidak lepas dari sampah yang ditimbulkannya. Dari masalah tersebut pihak sekolah bersama dengan komite sekolah ingin menjadikan sebuah masalah tersebut menjadi suatu berkah tersendiri. Akhirnya tercetus pembentukan bank sampah sekolah. Sampai sekarang ini hasil penjualan tabungan sampah baik barang yang layak kreasi ataupun layak jual setiap bulannya mencapai Rp. 1.000.000. Bahkan lebih. Selain dari sampah harian, sekolah juga mengadakan sedekah sampah setiap hari sabtu pagi, dimana siswa-siswi atau wali murid membawa sampah yang ada dirumah untuk ditabung dan disedekahkan. Hasil dari tabungan tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan masjid sekolah.

Kreasi barang bekas yang dijual di sekolah merupakan hasil dari wali murid, namun siswa-siswi juga ikut dilibatkan dalam program bank sampah tersebut. Anak-anak diberikan materi mengenai mana sampah yang layak jual, sampah yang bisa dikreasikan dan sampah yang layak buang. Selain itu siswa-siwsi juga diajarkan dalam pembuatan pupuk melalui program composting. “Dari program bank sampah inilah SDIT Al Islam meraih sekolah adiwiyata tingkat nasional pada tahun 2015 akhir kemarin, namun SDIT Al Islam juga ingin meraih adiwiyata mandiri, yaitu sekolah adiwiyata yang memiliki sekolah binaan.” Ujar Anik Suprobowati, ketua bank sampah unsur guru, kepada isknews.com.

Pihaknya mengatakan, selain itu, SDIT Al Islam juga mempunyai 10 sekolah binaan menuju adiwiyata mandiri, yaitu 6 Adiwiyata tingkat Kabupaten, diantaranya SD 1 wergu wetan, SD 2 Pasuruan Lor, SD 5 Gondosari, SD 5 Menawan, SD 1 Rendeng, SMPIT Al Islam, dan 4 Adiwiyata tingkat Propinsi, diantaranya SD 3 Karang bener, SD 1 Jati kulon, SD 1 Purwosari, SD 2 Wergu wetan.

program kerja di SDIT Al Islam cukup beragam diantaranya yang pertama pengelolaan sampah harian. Dengan target menumbuhkan karakter disiplin, peduli lingkungan dan cinta kebersihan peserta didik meletakkan sampah sesuai dengan kategori dan tempat sampah yang disediakan berupa sampah layak kreasi, sampah layak buang dan sampah layak jual.

Kedua program sedekah sampah yaitu peserta didik dan warga sekolah membawa sampah layak sedekah menuju bank sampah yang berada disebelah utara bangunan sekolah. Dengan dibantu dua guru piket yang mencatat, siswa melakukan pemilahan dan memasukkan sendiri kedalam drum sesuai 9 katagori sampah layak sedekah. Setelah merlakukan pemilahan siswa diharuskan untuk mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum masuk kelas. Adapun program ketiga pembuatan kompos yang mana targetnya peserta didik bisa membuat kompos, disamping itu terpenuhinya kebutuhan kompos sebagai bahan penunjang penghijauan sekolah. Sedangkan yang keempat, bank sampah sebagai salah satu sarana sumber belajar. Dengan beragam sumber belajar yang ada diharapkan peserta didik memiliki pengalaman yang akan bermanfaat dalam kehidupannya.

Adapun 10 sampah layak sedekah yang dikelola oleh SDIT Al Islam adalah sebagai berikut

1. Sampah Atom yang berupa tutup botol, sendok plastik, cakram CD, ember bekas dll.

2. Sampah Pet yang berupa botol kemasan soft drink.

3. Sampah Duplek berupa bekas bungkus susu kotak, kardus snack, dus khajatan dll.

4. Sampah Plastik Refil diantaranya plastik refil bekas minyak goreng, kecap dan plastik pembersih piring.

5. Sampah Kardus Tebal diantaranya kardus mie instan dll.

6. Sampah Alumunium yang berupa bekas minuman kaleng dll.

7. Sampah Botol HDPE berupa botol shampo, botol sabun, botol lotion dll.

8. Sampah PP Warna diantaranya bekas minuman gelas plastik kemasan berwarna.

9. Sampah PP Bening berupa bekas gelas air minum yang bening.

10. Serta yang terakhir sampah Kaleng Bekas berupa kaleng susu, biskuit atau yang lainnya.

Hal tersebut Berlandaskan Visi yang sangat mulia untuk mewujudkan sekolah yang bersih, indah dan sehat sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, “Diharapkan dengan sedekah sampah yang dikelola dapat mewujudkan cita-cita bersama yaitu terwujudnya masjid sekolah SDIT Al Islam Kudus. Amiin ya rabbal alamin.”pungkasnya (FAJ)

KOMENTAR SEDULUR ISK :