Peninggalan Keraton Kartasura Yang Masih Berdiri

oleh -1,542 kali dibaca

Solo, isknews – Siapa yang mengetahui sejarah Keraton yang berdiri pada tahun 1679 Masehi? Keraton Kartasura memang sudah tidak ada namun sejarah menuliskan bahwa keraton yang berdiri di daerah Kartasura, Sukoharjo ini dahulu didirikan oleh Sunan Amangkurat Jawa ke-II pada era kerajaan Mataram.

Mataram islam sendiri sebelumnya telah terjadi konflik ketika masa amangkurat I kemudian keraton mataram di plered diduduki oleh pemberontak. Namun tidak lama setelah keraton diduduki pemberontak amangkurat II mampu mengambil alih kembali, akan tetapi letak pusat pemerintahan dipindahkan ke daerah kartasura. Hal ini dilakukan karena menurut kepercayaan jawa bahwa keraton yang telah diduduki musuh merupakan hal pamali untuk dijadikan kembali sebagai pusat pemerintahanan.

Konflik keraton mataram masih sering terjadi hingga puncaknya pada pembakaran keraton ketika pemberontakan cina pada masa raden mas garendhi atau sunan kuning (sunan amangkurat III). kedudukan amangkurat III tidak berlangsung lama yakni sekitar 2 tahun (1703-1705) karena terusir oleh pangeran puger yang bergelar sinuhun paku buwana I. Dan akhirnya Keraton Kartasura pun dipindah di Solo. Keraton di Solo pun dipecah menjadi 2 yaitu Keraton Surakarta dan Keraton Mangkunegara.

Saat ini peninggalan Keraton Kartasura yaitu Benteng Kartasura yang mempunyai tebal kurang lebih 1,75 meter dan tingginya kurang lebih 3 meter ini didalamnya hanya terdapat pemakaman keluarga dan kerabat Keraton dan sebagian adalah pemakaman umum.

Makam di Keraton ini ada sebagian yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar, yaitu Makam Mas Ngabehi Sukareja, Makam Bray Adipati Sedahmirah (garwa ampil/ selir PB IX), Makam KPH Adinegoro, Makam Ki Nyoto Carito (dalang terkenal), dan masih ada yang lainnya. Di makam ini masih ada sebuah tradisi, yaitu dihari tertentu pemakaman disini banyak dikunjungi oleh peziarah.

Az/Vu

KOMENTAR SEDULUR ISK :