Kudus, isknews.com – Program pelatihan yang diberikan kepada sejumlah buruh rokok di Kabupaten Kudus bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus tahun 2023 telah memasuki tahap akhir.
Pelatihan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2023 di inisiasi oleh Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman (FSP RTMM) Kabupaten Kudus dari sejumlah enam belas paket pelatihan keterampilan kerja tahun ini tinggal menyisakan dua paket pelatihan.
Yaitu keterampilan kerja dengan memanfaatkan kain flanel dan kerajinan buket, diikuti oleh 32 peserta dari kalangan pekerja rokok dan keluarga pekerja rokok di wilayah Kota Kretek. Masing-masing paket pelatihan diikuti oleh 16 peserta yang terdiri dari kalangan perempuan.
Pelatihan dipusatkan di gedung PC FSP RTMM selama 17 hari di bawah bimbingan instruktur profesional.
Menurut Sekretaris PC FSP RTMM Kudus, Agus Purnomo menyampaikan, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pekerja pabrik rokok dibawah RTMM ini berdasarkan klaster kompetensi. Bekerjasama dengan UPTD BLK Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kudus.
“Tujuannya untuk membekali masyarakat, terutama para pekerja di lingkungan industri rokok agar memiliki keahlian kerja sehingga ketika tidak bekerja di sektor rokok bisa memulai usaha sendiri,” kata Agus, Senin (07/09/2023).
Dia menyebut, ada 16 paket pelatihan yang dikoordinir oleh FSP RTMM. Di antaranya adalah palatihan pengolahan ikan, menjahit pakaian anak, menjahit pakaian pria, barbershoap, tataboga, kerajinan, dan beberapa keterampilan lainnya.
Saat ini sudah selesai 14 paket pelatihan, menyisakan dua paket pelatihan lagi yang diikuti oleh 16 peserta masing-masing paket.
“Dua paket pelatihan terakhir adalah kelas kerajinan kain flanel dan kerajinan tangan (buket),” ucapnya.
Pihaknya memperkirakan pelatihan keterampilan kerja menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2023 akan selesai pada bulan September. Selanjutnya akan dipantau dampak pelatihan yang sudah diberikan bagi kalangan pekerja rokok dan keluarga pekerja rokok.
“Dengan fasilitasi pelatihan ini, bisa menambah keterampilan pekerja rokok di Kudus. Supaya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan tambahan penghasilan, misalnya membuat usaha,” harapnya.
Ditempat pelatihan yang berada di salah satu ruang gedung RTMM Kudus, Sekarsari, satu di antara peserta dari kalangan pekerja PT Djarum mengatakan, dari berbagai jenis pelatihan yang disediakan, dia tertarik mengikuti pelatihan pembuatan buket.
Dengan harapan, keterampilan yang dia dapatkan nantinya bisa diterapkan untuk menghasilkan karya yang bisa dijual. Sehingga ada tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
“Dasarnya saya suka coba-coba buat karya. Pernah juga buat keterampilan yang mirip dengan ini (buket). Tapi masih sebatas coba-coba saja, butuh bimbingan dari pelatihan,” terangnya, Rabu (6/9/2023).
Dia mengatakan, sudah sejak dulu dia tertarik ingin mengikuti pelatihan membuat buket. Supaya bisa mengembangkan skill yang sudah ditekuni selama ini.
Keterampilan tersebut nantinya bisa dijadikan bekal manakala sudah pensiun sebagai pekerja. Sehingga masih bisa produktif melalui karya-karya yang dihasilkan.
“Pelatihan sudah berjalan tiga hari ini. Bahan sudah disediakan, tinggal berangkat dan belajar,” ujarnya.
Dia berharap, suatu saat nanti bisa mengembangkan skill yang dimiliki untuk mengambangkan usaha di bidang kerajinan. (YM/YM)