Ajak Nguri-uri Budaya Muria, KBPW kembali helat Festival Pager Mangkok #3

oleh -1,391 kali dibaca
Kampung Budaya Piji Wetan kembali menggelar Festival Pager Mangkok #3 Foto: (istimewa)

Kudus, isknews.com – Kampung Budaya Piji Wetan kembali menggelar Festival Pager Mangkok #3, Jumat (23/2). Kegiatan ini dibuka dengan pelaksanaan kirab dan ritual pager mangkok di Punden Depok, Dukuh Piji Wetan, Desa Lau, Dawe Kudus.

Tiga gunungan besar dan ratusan tomplingan diarak dari Panggung Ngepringan menuju Punden Depok. Arak-arakan diiringi dengan drumb band dan disambut terbang papat di lokasi finish.

Koordinator Kampung Budaya Piji Wetan, Muchammad Zaini mengungkapkan festival ini merupakan agenda tahun ketiga yang digelar. Festival Pager Mangkok merupakan bentuk peringatan hari lahir KBPW sekaligus mengajak kembali masyarakat nguri-nguri budaya di Muria.

Jessy Segitiga, sapaan akrabnya, menjelaskan filosofi kirab pager mangkok yang berlangsung. Ia menuturkan, kriab tersebut menjadi implementasi dari falsafah Sunan Muria, Pager Mangkok.

“Pagerono omahmu kanti mangkok, pager mangkok luweh becik tinimbang pager mangkok,” ujarnya.

Pager mangkok, lanjut Jessy, disimbolkan sebagai sedekah kepada orang lain. Hal ini ditunjukkan pada prosesi pembagian nasi tomplingan usai kirab.

“Ada gunungan sayur, buah dan hasil bumi, kemudian nasi tomplingan yang dihias seperti mangkok dan ada yang dibungkus daun pisang, semua dibagikan kepada warga, minimal ke tetangga sekitar,” terangnya.

Menyinggung soal tema yang diangkat, tahun ini mengusung tema “Merekam Muria, Menyulam Era”. Ia ingin, lewat Festival Pager Mangkok ini, dapat mengajak masyarakat untuk merekam kembali kehidupan dan kebudayaan di Muria.

“Kemudian menyulam era, kami mencoba menyulam kembali kekurangan, didondomi kekurangannya, seperti dodot iro bedahing pinggir,” imbuh Jessy.

Sementara rute finish di Punden Depok, merupakan tempat Sunan Muria dulu ketika mengajarkan ilmu agama dan berkumpul dengan masyarakat.

“Dari situ, kami coba ambil pelajaran, bagaimana Depok menjadi titik kumpul masyarakat, belajar, ngaji, kami ingin memunculkan itu kembali,” tambahnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :