KUDUS, isknews.com – Lumbung pangan yang pengadaannya oleh Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Kudus dan didanai anggaran APBD TA 2015, kondisinya sudah siap digunakan untuk menampung hasil panen pada musim tanam (MT)-1. Untuk mendukung kebutuhan ketersediaan pangan masyarakat, lumbung pangan itu nantinya akan dilengkapi dengan rice mill dan lantai jemur.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Kudus, Edi Supriyanto, yang dihubungi isknews.com, Selasa (22/9), membenarkan hal itu. Dia menjelaskan, pengadaan lumbung pangan, meskipun didanai APBD Kabupaten, namun merupakan program nasional yang langsung berhubungan dengan kementrian pertanian pusat. Karena itu, dasar hukum penggunaan lumbung pangan adalah Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian RI. “Selain itu, juga dilengkapi Surat Keterangan (SK) Standart Pelayanan Maksimal, yang dikeluran oleh Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Kudus, tentang penggunaan lumbung pangan.”
Dinamakan lumbung pangan, katanya lanjut, karena bangunan dengan ukuran 7 x 9 meter, dengan kapasitas 100 ton gabah kering giling, tujuan dari pengadaannya adalah untuk menyimpan hasil panen dalam rangka ketersediaan pangan untuk masyarakat. Karena itu setiap desa seharusnya memiliki lumbung pangan, terutama desa-desa penghasil prudok pertanian tanaman pangan. “Untuk 2015 ini, jumlah lumbung pangan ada sebanyak 19 unit, tersebar di enam kecamatan.”
Kecamatan yang dimaksud, adalah, Kecamatan Jati, sebanyak 3 unit, yakni di Desa Megawon, Tanjungkarang, dan Pasuruhan Kidul. Kecamatan Undaan, di Desa Lambangan, Medini, Kalirejo dan Wates, Kecamatan Mejobo, 5 unit, di Desa Mejobo, Kirig, Gulantepus, Temulus, Hadiwarno. Kecamatan Jekulo, 4 unit, di Desa Jekulo, Hadipolo, Terban, Gondoarum, dan Bulungkulon, Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Gebog masing-masing satu unit, yakn di Desa Papringan dan Getas Rabi.
Edi Supriyanto yang didampingi Kasie Ketersediaan Pangan Dan Distribusi, menambahkan, terkait pemilihan tempat bangunan lumbung pangan, adalah atas perminataan pihak desa yang bersangkutan, hanya saja diusahakan di tengah persawahan yang jauh dari pemukiman. Untuk pengelolaan juga diserahkan kepada gabungan kelompok tani desa setempat.
“Untuk penempatan rice mill , akan kami pilih salah satu dari 19 lumbung pangan, sebagai percontohan, karena anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 195 juta, memang baru untuk satu unit.” (DM)
.
Akan Digunakan Pada MT 1, Lumbung Pangan Dilengkapi Rice Mill dan Lantai Jemur
KOMENTAR SEDULUR ISK :