Kudus, isknews.com – Mahal dan langkanya minyak goreng curah di pasaran menyebabkan Operasi Pasar minyak goreng curah yang digelar oleh Pemerintah Desa Megawon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus diserbu oleh warga.
Antrean panjang dan mengular terutama di dominasi oleh ibu-ibu yang datang kelokasi dengan menjinjing jerikan atau botol berukuran besar nampak berbaris di area lahan kosong sebelah timur lapangan Desa Megawon, Jati, Kudus.
Dengan pembatas barisan tali rafia, mereka dengan tertib berbaris berurutan untuk membeli minyak goreng dalam Operasi Pasar minyak goreng curah yang diselenggarakan Rabu (20/04/2022)
Saking banyaknya, ratusan ibu-ibu tersebut rela antre sekitar satu jam untuk bisa mendapat giliran membeli minyak. Meski banyak diantara warga yang masih menjalankan ibadah puasa, mereka dengan senang hati ikut antre.
“Lumayan bisa beli minyak goreng curah meski hanya boleh membeli maksimal 5 liter, karena sekarang ini nyari minyak goreng curah agak susah dipasar atau di warung,” ujar Sulistiani warga setempat.
Menurutnya, dirinya rela untuk antre karena harga jual minyak goreng tersebut sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 14 ribu per liter.
“Kalau beli di pasar, harga minyak goreng curah masih tinggi antara Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu. Kalau operasi pasar di sini harganya Rp.14 ribu,”katanya.
Sementara, Kades Megawon, Nurasaq menyebutkan operasi pasar ini memang sengaja digelar sebagai upaya membantu masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan minyak goreng.
“Jadi kami hanya memfasilitasi dengan mendatangkan distributor ke sini untuk melakukan operasi pasar,”katanya.
Menurut Nurasaq, setiap warga yang antre hanya diperbolehkan membeli sebanyak 5 liter minyak goreng curah untuk pemerataan. Diharapkan minyak goreng yang didatangkan ini bisa mencukupi kebutuhan masyarakat sampai lebaran mendatang.
“Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk warga,”tukasnya.
Dari pantauan media ini meski diserbu ratusan pembeli , operasi pasar minyak goreng curah tersebut berjalan tertib. (YM/YM)
