Kudus, ISKNEWS.COM – Sebanyak 9.520 tabung gas elpiji 3 kilogram didistribusikan oleh Dinas Perdagangan Kudus, untuk operasi pasar yang dilakukan di seluruh kecamatan di Kudus dalam seminggu terakhir.
Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti melalui Kasi Fasilitasi Perdagangan Teddy Hermawan mengatakan, pada operasi pasar September 2017 akan didistribusikan sebanyak 17 LO gas elpiji 3 kilogram. ”Kira-kira sebanyak 9.520 tabung,” ujarnya kepada ISKNEWS.COM, Jumat (15/09/2017).
Operasi pasar yang baru saja dilakukan salah satunya di Kecamatan Mejobo melalui Agen PT Luthfi Andalusia. 1 LO atau sekitar 560 tabung disediakan untuk warga Kecamatan Mejobo dengan harga Rp 15.500 per tabung.
Dikatakannya, satu orang hanya bisa membeli satu tabung. Hal itu dikarenakan cara pembelian pada operasi pasar kali ini diwajibkan menggunakan foto kopi KTP. Cara ini dilakukan guna mensiasati pengecer yang dimungkinkan bermain-main dalam operasi pasar.
Operasi pasar di Kecamatan Mejobo ini merupakan yang kedua. Sebelumnya pada Rabu, 13 September 2017 juga telah dilakukan OP di Kantor Kecamatan Mejobo. ”Permintaan di Kecamatan Mejobo cukup tinggi, makanya dilakukan OP lagi,” ujar Teddy.
Disinggung mengenai indikasi penimbunan yang dilakukan oknum, Teddy dengan tegas menampik hal itu. Sebab, pihaknya sudah melakukan pengecekan di masing-masing pangkalan dan hasilnya nihil.
”Kalau pangkalan menimbun itu hal yang mustahil, karea setiap minggu dari agen selalu mendatangi pangkalan untuk mendistribusikan lagi,” imbuhnya.
Dia berharap, kelangkaan yang terjadi segera menurun mulai minggu depan. Sebab, orang yang memiliki hajat seperti nikahan ataupun khitanan sudah mulai berkurang. Apalagi sebentar lagi masuk bulan Muharram yang menurut orang jawa kurang baik menggelar hajatan.
Jadwal operasi pasar berikutnya direncanakan digelar di dua kecamatan yakni Kecamatan Jekulo dan Jati. Di Kecamatan Jekulo akan ditempatkan di Desa Sadang dan di Kecamatan Jati ditempatkan di Desa Ploso.
Sementara itu Camat Jekulo Dwi Yusie Sasepti menyampaikan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan pemberitahuan dari Dinas Perdagangan Kudus perihal rencana OP di wilayahnya esok hari. ”Belum ada pemberitahuan, coba kita konfirmasi dulu,” katanya saat dihubungi melalui ponselnya, Jumat (15/09/2017).
Dia menambahkan, kebutuhan elpiji 3 kilogram di wilayahnya memang cukup tinggi. Dirinya sependapat tidak ada penimbunan di agen ataupun pengecer. ”Kelangkaan elpiji melon saat ini murni karena permintaan yang meningkat, sedangkan stok yang ada tidak mampu memenuhi permintaan itu,” jelasnya. (MK)