KUDUS, isknews.com – Pembangunan taman di areal parkir wisata Masjid Menara terus berlanjut, dan kini areal tersebut sudah ditutup dengan pagar keliling yang terbuat dari seng. Akibatnya, berbagai jenis angkutan wisata yang biasa parkir di areal tersebut harus mencari tempat lain, yang karena belum ada tempat pengganti, angkutan tersebut pun terpaksa parkir di jalan-jalan sekitar lokasi proyek taman tersebut.
Pantauan isknews.com di lapangan , Jumat (25/9), berbagai jenis angkutan wisata yang melayani peziarah itu, terpaksa parkir di tepi Jalan Sunan Kudus, yakni di sekitar perempatan sebelah barat Masjid Menara. Untuk angkutan jenis becak dan ojek, antri menunggu penumpang timur perempatan di sisi sebelah utara, yang karena terbatasnya tempat untuk parkir, harus berdesak-desakan. Mereka menunggu peziarah yang akan pulang kembali ke Terminal Wisata Bakalan Krapyak (TBK).
Sedangkan di sebelah barat perempatan, adalah tempat becak dan ojek menurunkankan peziarah yang diangkut dari TBK, menuju Masjid Menara. Di tempat ini pula, angkudes yang membawa peziarah dari TBK, menurunkan penumpang, setelah itu parkir di tempat yang disediakan, yakni di Jalan Kyai Telingsing. Menurut Yanto, salah seorang tukang becak wisata, ratusan peziarah setiap hari terus berdatangan, sehingga dengan tidak adanya tempat parkir khusus, tidak menjadi masalah “Penumpang tetap penuh, dan penghasilan juga masih cukup besar,” kata Yanto.
Sementara itu, bekas areal parkir yang akan dibangun taman itu, kondisinya sudah seperti lapangan. Semua bangunan permanen di sebelah barat sudah roboh rata dengan tanah. Sedangkan bekas bangunan Kantor Dishub, sedang dihancurkan dengan sebuah alat berat. Tampak puluhan pekerja sedang sibuk mengangkuti bekas bongkaran dengan menggunakan dump truk. Proyek pembangunan taman itu sendiiri diperkirakan memakan waktu sekitar tiga bulan. (DM)