Kudus, isknews.com – Tepat 14 Oktober 2023 lalu, Nojorono Kudus merayakan kiprahnya di industri selama sembilan dekade. Memilih tema “Bercahaya untuk Menghidupi”, yang merupakan kelanjutan komitmen Nojorono Kudus dalam menjalani tanggung jawabnya menjalankan praktik bisnis, terutama pada sektor sosial dan lingkungan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sukacita Nojorono Kudus dalam menyambut usianya yang menginjak 91 tahun di industri, dikemas dengan berbagai rangkaian kegiatan acara sosial dan hiburan pertunjukan, yang digelar selama beberapa hari.
Dimulai pada 13 Oktober 2023, perusahaan menggelar kegiatan sosial bersama Wisma Kasih Bunda, Semarang. Nojorono Kudus memberikan bantuan dana untuk anak-anak berkebutuhan khusus naungan Wisma Kasih Bunda. Harapannya, bantuan dana yang diberikan dapat meringankan beban yang harus ditanggung orang tua serta yayasan Wisma Kasih Bunda.
“Berbagi dengan anak-anak yayasan Wisma Kasih Bunda merupakan simbol luhur bagi Nojorono Kudus untuk mengimplementasikan perannya sebagai perusahaan yang melakoni warisan leluhur dan baktinya pada negeri,” ungkap Stefanus JJ Batihalim.
Anne Avantie, selaku pembina Wisma Kasih Bunda turut menyampaikan rasa syukurnya atas kegiatan yang digelar bersama di tanggal 13 Oktober 2023 lalu, ia menjelaskan bahwa minimnya perhatian yang diberikan oleh masyarakat akan anak-anak pengidap hydrocephalus adalah sebuah tantangan terbesar yang dihadapi oleh Wisma Kasih Bunda.
“Tidak sedikit orang berasumsi hydrocephalus merupakan suatu kondisi yang tidak bisa diatasi. Namun, melalui Wisma Kasih Bunda, kami berusaha untuk membantah asumsi tersebut. Kami percaya bahwa dengan dukungan yang tepat dan perawatan medis yang sigap, anak-anak dengan hydrocephalus dapat menjalani kehidupan yang produktif dan bermakna. Untuk itu kami berterima kasih kepada Nojorono Kudus yang senantiasa mendukung Wisma Kasih Bunda dan menyuarakan akan pentingnya berbagi kasih dan dukungan bagi mereka yang mengidapnya,” Ujar Anne Avantie yang juga dikenal sebagai tokoh perancang busana nasional.
Momentum perayaan HUT Nojorono Kudus yang ke 91 tahun, juga dimanfaatkan sebagai momen ucapan syukur dan berdoa. Gelaran kegiatan berdoa bersama ini dikemas dalam acara siraman rohani secara agama Katolik yang dibawakan oleh Romo Petrus Santoso Ponco Prasetyo MSF dan Romo Lukas Heri Purnawan, MSF.
Dalam kesempatan acara, Nojorono Kudus bersama seluruh pemangku kepentingan di dalamnya memanjatkan doa dengan itikad mulia untuk senantiasa diberkati agar tetap mampu menjadi cahaya dan berkah bagi khalayak luas hingga dekade mendatang.
Selain kegiatan sosial dan berdoa bersama, sebagai wujud ucapan syukur yang ingin dibagikan kepada masyarakat sekitar, rangkaian perayaan juga turut diwarnai dengan ragam acara hiburan, yakni bazaar UMKM bertajuk Stronger Together.
Acara ini turut menghadirkan hiburan musik untuk mendukung kemeriahan acara. T. Sugiyanto selaku Ketua panitia perayaan ucapan syukur tahun ini, menyampaikan bahwa kegiatan bazaar dan Pesta Syukurini hadir dengan beragam produk UMKM khususnya UMKM khas daerah Kudus.
“Kami memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM di Kudus untuk terus berinovasi dan memperkenalkan produknya ke khalayak umum. Hal ini merupakan salah satu wujud kepedulian Nojorono Kudus mewadahi para sahabat UMKM untuk mengenalkan kreasi produknya yang berpotensi mengambil andil dalam menggerakkan roda ekonomi daerah, khususnya di Kudus,” terang T. Sugiyanto.