Belum Ada Tanaman Padi Yang Puso Akibat Banjir

oleh -1,225 kali dibaca

KUDUS, isknews.com – Bencana alam banjir yang terjadi di Kudus, beberapa hari lalu, dan diantaranya menimbulkan genangan di puluhan hektar lahan persawahan, belum mengakibatkan adanya tanaman padi yang mengalami puso (gagal panen). Hal itu disebabkan sebagian besar lahan sawah baru dalam proses mengawali masa tanam, sehingga sawah-sawah yang terendam banjir, belum ditanami, karena masih dalam proses pengolahan pra tanam.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan Kehutanan Kabupaten Kudus, Budi Santosa, yang dihubungi isknews.com, Senin (21/12), membenarkan hal itu. Menurut dia, seperti bencana banjir bandang di Wonosoco, Kecamatan Undaan, jumlah atau luas lahan sawah yang terendam banjir, hanya 30 hektar, dan usia padi sudah menjelang panen. “Jadi tidak benar, kalau ada yang memberitakan areal lahan sawah yang terendam banjir di Desa Wonosoco, luasnya ratusan hektar.”
Bukan hanya di Desa Wonosoco, juga di sejumlah desa di Kecamatan Undaan, yang lahan sawahnya terendam banjir, belum ada tanaman padi yang puso, karena usia tanaman padi di Undaan ini sudah dua bulan lebih, sehingga dalam waktu satu bulan ke depan, petani di Kecamatan Undaan akan panen raya tanaman padi. Jumlah atau luas lahan sawah di Kecamatan Undaan yang siap panen, seluas 5.760 hektar.
“Sama seperti yang terjadi di Kecamatan Jekulo, empat desa, yakni Desa Bulung Kulon, Bulung Cangkring, Sido Mulyo, dan Desa Gondoarum, juga akan panen raya, diperkirakan dalam dua minggu ke depan. Jumlah keseluruhan yang akan dipanen, sekitar 500 hektar.”
Sementara untuk bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Mejobo, dijelaskan, belum semua petani di kecamatan ini yang mulai menanam padi, sebagian besar baru pada tahap pembesaran bibit yang akan ditanam. Sebagian besar bibit padi itu berhasil diselamatkan dari rendaman banjir, dan masih bisa digunakan atau siap ditanam. Di Kecamatan Mejobo, luas lahan sawah produktif mencapai 2.838,57 hektar, sedangkan lahan atau tanah kering seluas 1.338,32 hektar.
Pasca banjir, ketersediaan air di lahan sawah justru lebih dari cukup, sehingga sekarang ini petani banyak yang mulai menanam padi, atau tandur. “memang masa awal tanam itu, tidak sama di setiap kecamatan, ada yang baru dalam tahap awal tanam, seperti di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, namun ada juga yang siap penen, seperti di Kecamatan Jekulo.” (DM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :