Bentuk Karakter Religius Peserta Didik, SDN 2 Mlati Kidul Kudus Gelar Pesantren Ramadan

oleh -1,240 kali dibaca
Foto kegiatan Pesantren Ramadan di SDN 2 Mlati Kidul Kudus. (Foto: ist.)

Kudus, isknews.com – SDN 2 Mlati Kidul kembali menggelar kegiatan Pesantren Ramadan sebagai bagian dari pembentukan karakter berbasis keislaman bagi para siswa.

Kegiatan yang berlangsung selama Ramadan ini ditutup dengan berbagai aktivitas keagamaan, seperti tadarus Al-Qur’an, penyaluran zakat fitrah, tausiyah, dan salat dhuha berjamaah, Selasa (18/3/2025).

Kepala SDN 2 Mlati Kidul, Nita Yuliana, mengatakan bahwa Pesantren Ramadan menjadi agenda rutin sekolah untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini. Dengan adanya kegiatan ini, siswa tidak hanya memahami ilmu agama secara teori, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia. Melalui Pesantren Ramadan, siswa diajak untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an dan memahami pentingnya berbagi melalui zakat fitrah,” ujarnya.

Pada puncak kegiatan, seluruh siswa mengikuti tadarus Al-Qur’an bersama, yang dipandu oleh ustazah program tahfidz sekolah. Selanjutnya, para siswa dan guru mengumpulkan zakat fitrah yang kemudian disalurkan kepada siswa yatim, piatu, serta warga sekitar yang membutuhkan.

Selain itu, para siswa juga mendapatkan tausiyah dari guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Tausiyah ini bertujuan untuk membangun kesadaran beragama dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan kemudian ditutup dengan salat dhuha berjamaah, sebagai bentuk pembiasaan ibadah di sekolah.

Tak hanya siswa, para guru juga turut berpartisipasi dalam kegiatan Pesantren Ramadan melalui program khataman Al-Qur’an. Setiap guru membaca Al-Qur’an sebanyak tiga juz per hari, sehingga dalam satu bulan Ramadan dapat menyelesaikan khataman bersama.

Program tahfidz juga menjadi bagian penting dalam pendidikan di SDN 2 Mlati Kidul. Setiap siswa dari kelas 1 hingga 6 diwajibkan menghafal Juz 30, sebelum melanjutkan ke Juz 1. Tahun ini, sebanyak 30 siswa telah menyelesaikan hafalan Juz 30 dan akan diwisuda dalam acara kelulusan siswa kelas 6.

“Kami berharap program tahfidz ini terus berkembang dan memberikan manfaat bagi siswa. Dengan hafalan Al-Qur’an yang kuat, kami yakin karakter mereka juga akan semakin baik,” pungkas Nita. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :