Kudus, isknews.com – Sebuah alternatif pilihan rumah sakit dan pusat layanan kesehatan kini bertambah satu lagi bagi warga di Kota Kretek yakni Rumah Sakit Sarkies Aisiyah Kudus. Sarana kesehatan yang dibangun oleh organisasi pergerakan dakwah perempuan di persyarikatan Muhammadiyah yakni Pimpinan Daerah Aisyiyah Kudus menelan beaya pembangunan hingga sebesar Rp 118 Miliar diatas tanah seluas mencapai 4.130 m dengan lahan parkir diproyeksi 4000 m.
Nama ‘Sarkies’ sendiri merupakan nama ibunda dari keluarga pewakif yakni dokter gigi Syakib Arsalan beserta keluarga besarnya yang juga dikenal sebagai pewakif tanah dan bangunan atas sejumlah amal usaha di persyarikatan Muhammadiyah Kudus.
Ditemui pasca pelantikan dirinya sebagai Kepala Board of Director RS Sarkies Aisyiyah Kudus, Hilal Ariadi mengatakan bahwa target pengoperasian rumah sakit berluas bangunan 15.816m dengan sembilan lantai yang disebut dirancang dengan berstandar internasional ini apabila tidak ada aral melintang adalah pada pertengahan bulan Maret 2023.
Menurutnya, saat ini progres pembangunan dan penyiapan infrastruktur telah mencapai angka 90 persen lebih. Sejumlah persiapan telah pihaknya lakukan baik yang berkaitan dengan infrastruktur bangunan, medis hingga sumber daya manusia. Berbagai fasilitas kesehatan akan dipersiapkan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakt Kudus dan sekitarnya.
“Insha Allah bulan Maret tahun ini nanti rumah sakit ini akan diresmikan. Kita sudah mempersiapkan untuk kelas inap standar yang menjadi persyarat rumah sakit. Sebanyak 40 persen lebih dari jumlah 88 tempat tidur di rumah sakit ini untuk kelas rawat inap standar, yang akan kita operasionalkan pada bulan Maret nanti,” ujarnya usai pelantikan Sabtu (28/01/2023).
Untuk kesediaan unit gawat darurat (UGD)sendiri dengan kapasitas 25 bed. Ada UGD infeksius, UGD noninfeksius, UGD/IGD Ponek,serta pelayanan emergency yang lebihkomprehensif.
“Jumlah kamar total saat beroperasi awal nanti sekitar 150 tempat tidur. Target kami setelah dua tahun akan ditambah lagi menjadi 216 bed. Untuk VIP Kelas 10 persen yang lainnya kelas satu dan standar sebanyak 40 persen,” ujar dia.
“Targetnya jadi RS tipe B. Semoga dalam waktu dua atau tiga tahun bisa jadi tipe B. Karena fasilitas dan alat dirancang untuk mendapatkan tipe B” jelasnya.
Dijelaskannya, konsep rumah sakit Sarkies adalah spesialis Multi Center of Excellence, yakni ada layanan poli spesialis eksekutif, spesialis yang tidak perlu mengantre, karena ada tempat khusus.
“Termasuk layanan unggulan seperti vascularcenter. Penanganan kasus kasus stroke dan jantung bisa ditangani di RS ini,” ungkapnya.
Kemudian, pelayanan kegawatdaruratan maternal untuk ibu hamil yang merupakan suatu kewajiban bagi seluruh rumah sakit.
“Peralatan pendukungnya sendiri rencana ada yang untuk alat pemeriksaan diagnosa sumbatan-sumbatan pembuluh darah di otak maupun peralatan untuk pemeriksaan jantung. Kemudian, edukasi ada medical checkup, senam ibu hamil, kesehatan bayi dan ibu, senam jantung, senam diabet, dan lainnya,” tuturnya,” imbuhnya.
Hilal menyebut, Rumah Sakit Sarkies Aisiyah Kudus juga akan dilengkapi dengan fasilitas kolam renang hidroterapi. Layanan terapi yang satu ini bisa dimanfaatkan untuk fisioterapi menggunakan air untuk pasien struk, gangguan gerak, dan semacamnya.
“Kita konsepnya tidak hanya kuratif, tapi menjadi rumah sehat promotif dan preventif. Kita sediakan disini ada senam untuk pencegahan agar tidak menjadi sakit lebih parah,” katanya.
Hilal yang sebelumnya adalah direktur Rumah Sakit Asyiyah Kudus ini mengatakan, layanan kesehatan di Kudus masih memiliki potensi besar mengingat Kudus terbilang sebagai segitiga emas yang dikelilingi geografis padat penduduk maupun padat industri.
“Di antara Jepara Pati dan sekitarnya, Kudus masih menjadi rujukan dan market potensial dalam layanan kesehatan,” tandasnya.
Sebelumnya dalam pidato pelantikan Hilal sebagai Kepala Board of Director Rumah Sakit Aisyiyah yang membawahi dua rumah sakit Aisyiyah di Kudus, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, yang saat itu hadir mengatakan, bahwa RS Sarkies ‘Aisyiyah yang ada di Kudus ini merupakan rumah sakit ‘Aisyiyah yang terbesar di Indonesia.
Di Jawa Tengah sendiri ada 53 rumah sakit milik Muhammadiyah dan Aisyiyah. Sedangkan secara keseluruhan rumah sakit milik persyarikatan di Indonesia ada 120 rumah sakit.
“Jumlah rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di Jawa Tengah terbanyak. Kemudian perguruan tinggi Muhammadiyah di Jawa Tengah ada 27,” kata dia.(YM/YM)