Kudus, isknews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah pada 19 hingga 21 Oktober 2024. Kondisi ini dipicu oleh dinamika atmosfer yang aktif, yang dapat memengaruhi keselamatan warga di wilayah rawan bencana.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Yoga Sambodo, menjelaskan bahwa fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) sedang aktif di wilayah Indonesia dan bersamaan dengan munculnya wilayah konvergensi di Jawa Tengah bagian tengah dan timur. “Kondisi ini, ditambah dengan kelembapan udara yang tinggi dan suhu permukaan laut yang hangat di Laut Jawa, memicu pembentukan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang,” ungkap Yoga.
Wilayah Berpotensi Terdampak
BMKG memprediksi bahwa hujan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi di beberapa wilayah Jawa Tengah, seperti Cilacap, Banyumas, Purbalingga, hingga Kota Semarang, yang dapat disertai dengan kilat dan angin kencang. Tiga hari mendatang diperkirakan menjadi puncak dari cuaca ekstrem ini.
Seruan Waspada
Dengan adanya potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di daerah rawan banjir dan longsor. “Kami minta masyarakat lebih waspada terhadap ancaman hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung yang mungkin terjadi,” tambah Yoga.
Peringatan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam menghadapi ancaman cuaca buruk yang dapat terjadi sewaktu-waktu, serta langkah antisipasi yang lebih baik. (AS/YM)