Brigade Pangan Kaliwungu Panen Perdana Gunakan Combine Harvester

oleh -1,282 kali dibaca
Foto: Dok. PPL Desa Kedungdowo, Garung Kidul dan Setrokalangan

Kudus, isknews.com – Upaya modernisasi pertanian di Kabupaten Kudus mulai menampakkan hasil. Brigade Pangan “Kantong Tani” Kecamatan Kaliwungu menggelar panen perdana menggunakan combine harvester pada Senin, 16 Juni 2025, di lahan sawah Desa Kedungdowo. Momen ini menjadi tonggak awal pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara nyata di lapangan.

Acara panen dihadiri oleh jajaran Forkopimcam Kaliwungu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Ir. Dewi Masitoh, MM, Camat Kaliwungu Satria Agus Himawan, S.STP, MM, Kepala Desa Kedungdowo Ummi Rohanah, Babinsa Serda Muslim, Bhabinkamtibmas Bripka Marwan Hermawan, Tim Penyuluh Pertanian BPP Kaliwungu, serta Manajer Brigade Pangan Sutarjo beserta 11 pengurus. Kehadiran petani dan masyarakat sekitar juga menambah semarak kegiatan tersebut.

Perkuat Semangat Petani Lewat Teknologi

Dalam sambutannya, Manajer Brigade Pangan Sutarjo menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan pemerintah kepada kelompoknya. Menurutnya, kehadiran combine harvester adalah bentuk dukungan yang sangat berharga bagi petani di Kaliwungu.

“Bantuan ini adalah amanah. Kami siap mengelola dan menjaga sebaik-baiknya demi kesejahteraan petani,” ujarnya.

Setelah sambutan, para pejabat yang hadir ikut mencoba langsung mengoperasikan combine harvester, dimulai dari Camat Kaliwungu, lalu diikuti Sekretaris Dinas, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Demonstrasi ini sekaligus menjadi edukasi langsung kepada masyarakat tentang pemanfaatan teknologi pertanian modern.

Camat Kaliwungu: Jangan Biarkan Lahan Tidur

Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan, menekankan pentingnya optimalisasi bantuan alsintan. Dengan luas lahan pertanian sekitar 1.772 hektare dan potensi tanam padi 1.379 hektare di wilayahnya, kehadiran combine harvester diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan hasil panen.

“Teknologi ini bukan hanya mempercepat panen, tapi juga membangkitkan semangat petani. Kita harus manfaatkan sebaik-baiknya, termasuk untuk lahan-lahan tidur yang masih belum tergarap,” tegasnya.

Ia juga mengajak generasi muda untuk ikut terlibat dalam pertanian. “Petani milenial harus tumbuh. Pertanian tidak boleh tertinggal. Perlu inovasi dan keberanian untuk menerapkan teknologi,” ujarnya.

Dinas Pertanian Dorong Produktivitas Lebih Tinggi

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Ir. Dewi Masitoh, MM, menyatakan bahwa modernisasi pertanian merupakan keniscayaan. Menurutnya, petani adalah pahlawan pangan yang perlu didukung agar bisa bekerja lebih efisien dan menghasilkan lebih banyak.

“Kita ingin petani tidak hanya tanam sekali setahun (IP100), tapi dua hingga tiga kali (IP200–IP300). Banyak lahan tidur yang bisa dioptimalkan. Maka dari itu, mekanisasi sangat penting,” ungkapnya.

Dewi juga berharap bantuan alat panen ini bisa dikelola dengan baik dan jika memungkinkan, akan ditambah unitnya ke depan.

Langkah Awal Pertanian Mandiri

PPL Desa Kedungdowo, Garung Kidul dan Setrokalangan, Noor Hudha Akhmada mengatakan, Panen perdana ini menjadi bukti bahwa pertanian modern bukan lagi wacana, tetapi sudah mulai diterapkan di lapangan. Selain meningkatkan produktivitas, kegiatan ini juga memberikan edukasi kepada petani agar lebih terbuka terhadap inovasi.

Melalui sinergi antara pemerintah, penyuluh, dan kelompok tani, Kecamatan Kaliwungu diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan transformasi pertanian menuju kemandirian dan kesejahteraan petani. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :