Kudus, isknews.com – Dalam rangka memperingati acara Buka Luwur Mbah Panggung, Desa Langgardalem, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, sebanyak 3.500 nasi bungkus dibagikan kepada masyarakat. Kegiatan ini menampilkan dua jenis hidangan khas buka luwur, yaitu nasi jangkrik dan nasi uyah asem.
Ketua Panitia Buka Luwur Mbah Panggung Langgardalem, Muhammad Yusuf Perdana, mengungkapkan, “Pada acara buka luwur kali ini, kami membagikan dua jenis makanan khas: nasi jangkrik dan nasi uyah asem. Nasi ini akan diberikan kepada donatur, masyarakat umum, dan santri pondok di sekitar Langgardalem.”
Sebanyak 500 besek nasi jangkrik akan diberikan kepada para donatur dan pesedekah, sementara 2.500 nasi bungkus uyah asem akan didistribusikan kepada masyarakat umum dan santri setelah pengajian malam. Menariknya, nasi jangkrik dibungkus dalam besek dengan lauk daging kerbau yang disajikan dalam wadah daun jati berbentuk melingkar, sedangkan nasi uyah asem juga dikemas dengan daun jati.
Untuk menyiapkan nasi berkah ini, panitia memerlukan sekitar 220 kuintal daging kerbau dan satu ekor kambing. Tradisi ini sudah berlangsung turun temurun dalam setiap kegiatan buka luwur Mbah Panggung. Selain itu, tahun ini juga dilakukan pembagian 250 bungkus bubur asyura kepada masyarakat.
“Pembagian ribuan nasi berkah ini bertujuan untuk mengalap berkah dari Mbah Panggung. Awalnya, shodaqoh dilakukan dengan nasi kepungan di atas nampan, sebelum diubah seperti tradisi yang ada di Buka Luwur Sunan Kudus,” jelas Yusuf.
Yusuf berharap, acara ini tidak hanya memberi berkah kepada masyarakat di sekitar Langgardalem tetapi juga kepada pengunjung yang menghadiri pengajian.
Acara Buka Luwur Mbah Panggung juga mencakup pengajian umum, ziarah, khatmil Qur’an, rewang, dan pelepasan serta pemasangan kembali luwur penutup makam Mbah Panggung. Puncak acara akan diadakan pada malam hari dengan pengajian dan pembagian nasi uyah asem kepada warga dan peserta pengajian.
Mbah Panggung, yang merupakan waliyullah generasi ke-6 keturunan Sunan Kudus, dikenal karena makamnya yang berbentuk panggung. Selain itu, Mbah Panggung atau Raden Irsyad dikenal sering memberikan ceramah dari atas panggung. Ia merupakan mantan patih dari Pati yang kemudian menetap di Langgardalem, Kudus, untuk menyebarkan ilmu agama.
Saat ini, selain makam Mbah Panggung dan makam istrinya yang terletak di Dukuh Nanggungan Lor, RT 3, RW 3 Desa Langgardalem, belum ditemukan peninggalan atau petilasan lain dari Mbah Panggung. (AS/YM)