Kudus, isknews.com – Dalam sidak yang dilakukan oleh Bupati Kudus HM Hartopo yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan Sudiharti, untuk mengetahui fluktuasi harga sejumlah kebutuhan pokok warga menjelang lebaran Idul Fitri 1443 Hijiriah/2022, di Pasar Brayung, Kecamatan Mejobo, Kudus.
Hartopo sempat berkeliling pasar mengecek keadaan harga bahan pokok dan sembako saat ini. Dari satu kios ke kios lainnya, Hartopo dengan antusias bertanya ke setiap pedagang. Pihaknya mendapati ada sejumlah kebutuhan pokok yang naik.
“Yang harganya naik paling tinggi itu daging ayam, naik 35 persen. Dari yang awalnya sekilo Rp 26 ribu sampai Rp 28 ribu, kini jadi Rp 40 ribu,” ungkap Hartopo, Kamis (21/4/2022).
Selain itu, kata Hartopo, daging ayam kampung juga ikut naik. Hanya saja kenaikannya tidak terlalu tinggi. Dari yang biasanya Rp 60 ribu kini jadi Rp 80 ribu perkilogramnya.
“Berarti naiknya sekitar 20 30 persen, tidak setinggi harga daging ayam biasa,” ucapnya.
Di samping harga daging ayam, sembako lainnya yang naik adalah bawang putih dan kemiri. Hartopo menyebut, kenaikannya tembus sampai 25 persen. Seperti bawang putih yang sebelumnya Rp 30 ribu, kini menjadi Rp 34 ribu.
Orang nomor satu di Kudus itu menyadari bahwa barang yang dijual di Pasar Brayung kulakan dari Pasar Bitingan Kudus. Untuk itu Hartopo meminta pada Disdag untuk bisa menekan harga sembako. Distributor diminta untuk tidak menaikkan harga jual barang.
“Supaya pengecer seperti di Pasar Brayung ini tidak menjual batang terlalu mahal. Distributor harus ditekan jangan terlalu menaikkan harga,” pinta Hartopo.
Di sisi lain, pedagang sembako di Pasar Brayung, Muntamah (55) menjelaskan ada beberapa barang yang naik harganya. Seperti telur ayam yang sebelumnya Rp 24 ribu kini jadi Rp 26 ribu. Bawang putih Rp 30 ribu jadi Rp 34 ribu, bawang merah jadi Rp 3p ribu padahal biasanya Rp 25 ribu.
“Kenaikan ini sudah sebelum puasa. Bisa naik saya juga tidak tau, saya ngikutin harga kulakan. Kalau naik ya ikut naik harga jualnya,” katanya.
Selain itu, Muntamah menyebut tepung terigu juga mengalami kenaikan harga. Bila biasanya terigu eceran Rp 8 ribu perkilo, kini jadi Rp 10 ribu. Terigu kemasan dari Rp 10 ribu jadi Rp 12 ribu. Gula putih pun sama, dari Rp 12 ribu jadi Rp 14 ribu perkilogram.
“Banyak yang naik harganya, tapi kalau yang harganya turun itu cabai. Kayak cabai setan, sebelumnya Rp 50 ribu sekarang jadi Rp 25 ribu perkilo. Cabai merah dari Rp 40 ribu jadi Rp 25 ribu,” jelasnya.
Kendati demikian, harga minyak goreng sampai saat ini masih cukup mahal. Meski keberadaan minyak goreng tidak lagi langka, harganya masih mahal. Muntamah menjual minyak goreng kemasan Rp 25 ribu per liter dan Rp 50 ribu per dua liternya. (YM/YM)