Kudus, isknews.com – Sungai Nolo di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, menjadi saksi semangat gotong royong warga, relawan, hingga Bupati Kudus Sam’ani Intakoris dalam aksi bersih-bersih massal, Minggu (11/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kali Bersih (Prokasih) yang digagas Laskar Lereng Muria dan didukung berbagai elemen, termasuk PT Sukun dan sejumlah instansi terkait.
Ratusan orang turun langsung ke aliran sungai, memunguti sampah plastik, ranting, hingga limbah rumah tangga yang tersangkut di bebatuan dan semak pinggir kali.
Bupati Sam’ani pun tak segan ikut menyusuri aliran sungai bersama warga.
“Alhamdulillah, semua sengkuyung ikut bersih-bersih sungai bersama,” ucapnya di sela kegiatan.
Dalam sambutannya, Sam’ani menekankan pentingnya menjadikan kegiatan semacam ini sebagai gerakan berkelanjutan, bukan sekadar seremoni.
Ia menyebut, keberadaan sampah yang menumpuk bisa berujung pada bencana banjir hingga ketinggian satu setengah meter.
“Kalau sudah ada sampah, ya semuanya harus bertanggung jawab membersihkan. Ini tugas bersama,” tegasnya.
Tak hanya bersih-bersih, pemerintah juga diminta aktif mengawal pengelolaan sampah agar tidak selalu bermuara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dinas PKPLH dan pemerintah desa pun didorong untuk lebih gencar melakukan edukasi kepada warga.
“Harus ada tindaklanjut. Masyarakat jangan buang sampah ke sungai,” katanya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti BPBD Kudus, Dinas PUPR, Dinas PKPLH, BBWS Pemali Juana, unsur TNI-Polri, serta mahasiswa dari sejumlah kampus. Hadirnya PT Sukun sebagai sponsor juga menjadi bentuk nyata kolaborasi sektor swasta dalam pelestarian lingkungan.
“Terima kasih kepada PT. Sukun yang telah peduli lingkungan di Kabupaten Kudus. Semoga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat dan PT. Sukun makin jaya,” imbuh Bupati.
Menutup kegiatan, Bupati Sam’ani bersama Kepala Dinas PKPLH Abdul Halil menebar ribuan benih ikan nila ke Sungai Nolo sebagai simbol upaya pemulihan ekosistem.
Senada, Kepala Dinas PKPLH Kudus, Abdul Halil, menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan lintas elemen dan menjadi contoh nyata kolaborasi lingkungan.
Menurutnya, ke depan perlu ada program-program lanjutan yang menyasar daerah-daerah rawan sampah.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh unsur relawan yang hadir, termasuk dari Desa, komunitas BPBD, relawan,Mahasiswa hingga individu.
Sebagai simbol pemulihan ekosistem, sebanyak 5.000 ekor ikan ditebar ke aliran Sungai Nolo. Jenis ikan yang dilepaskan terdiri dari ikan wader dan ikan tawes.
Penebaran dilakukan langsung oleh Bupati Sam’ani dan Kepala Dinas PKPLH.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa pakar lingkungan dan mendapat dukungan dari BBWS Pemali Juana, BPBD, Dinas PUPR, mahasiswa, dan tokoh masyarakat.
“Laskar Lereng Muria, di bawah komando Pak Agus, menjadi motor penggerak dari kegiatan ini. Mereka aktif mengajak warga dan organisasi untuk peduli pada kebersihan sungai dan lingkungan sekitar,” tuturnya.
Halil berharap kegiatan ini menjadi pemantik di tempat-tempat lain.
“Saya ingin mengajak warga masyarakat bahwa kita harus mencoba bersihkan lingkungan masing-masing,” pungkasnya. (YM/YM)