Datangkan Tim Ahli Balai, Antisipasi Temuan Fosil di Situs Patiayam Usai Curah Hujan Tinggi

oleh -1,109 kali dibaca
Kabid Kebudayaan, Raden Roro Lilik Ngesti Widiastuti dan petugas balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, beberapa waktu lalu saat merekonstruksi fosil gajah purba Patiayam (Foto YM)

Kudus, isknews.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus memperkirakan hujan lebat terus menerus dengan curah tinggi akan menyebabkan pengikisan tanah pada lokasi temuan Situs Patiayam.

Untuk itu pihaknya pekan ini mengundang tenaga ahli dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran untuk membantu penyelamatan temuan fosil-fosil yang biasa muncul usai turunnya hujan dengan curah tinggi dalam pekan-ekan ini.

Kadisbudpar Bergas Catursasi Penanggungan melalui Kabid Kebudayaan, Raden Roro Lilik Ngesti Widiastuti mengemukakan hal tersebut. Dia menyebut, intensitas hujan saat ini sangat tinggi sehingga menimbulkan aliran permukaan yang kuat.

”Tidak terkecuali di Bukit Patiayam,” ujar Lilik, Senin (08/02/2021).

Mengacu pengalaman sebelumnya, kawasan tersebut banyak ditemukan sisa peninggalan purbakala. Jadi, tidak menutup kemungkinan bila di kemudian hari ditemukan peninggalan purba akibat pengikisan tanah.

”Kita mengantisipasi saja,” jelasnya.

Petugas dari Sangiran akan memberi arahan apa yang harus dilakukan dengan kondisi tersebut. Mereka sudah berpengalaman mengelola situs sejak 2007, khususnya di Sangiran.

Sedangkan di Patiayam, beberapa waktu yang lalu bertambah koleksi menyusul temuan tulang belulang lima spesies hewan purba yang telah membatu. Kelima spesies hewan purba tersebut ditemukan berada dalam satu lokasi. Fosil yang ditemukan tersebut, yakni gading gajah, banteng, kerbau, kijang, dan buaya.

Koleksi Lokasi temuan masih berada di kawasan milik Perum Perhutani dan berdekatan dengan Bendungan Logung Kudus. Jumlah fosil purba yang ditemukan selama ini tercatat ada 17 spesies hewan purba dengan jumlah 7.800 fragmen yang sudah teridentifikasi.

Belasan spesies hewan purba yang ditemukan, meliputi hewan yang hidup di laut dalam, rawa, dan darat. Adapun koleksi fosil yang berhasil ditemukan di kawasan Situs Patiayam, yakni Stegodon trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp. (gajah purba dengan usia lebih muda), Ceruss zwaani dan Cervus lydekkeri martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros sondaicus (badak). Ada pula Brachygnatus dubois (babi), Felis Sp. (macan), Bos bubalus palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos banteng alaeosondaicus (sejenis banteng), serta Crocodilus Sp. (buaya), serta kapak genggam atau chopper.

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.