Debit Sungai Wulan Mulai Turun, Sampah Menumpuk di Bendung Wilalung

oleh -1,946 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Debit Sungai Wulan menurun drastis di angka 358 m3/detik mulai pada Minggu (22/02/2020) kemarin. Sungai yang membelah wilayah Kabupaten Kudus dan Demak sebelum itu debitnya tercatat sempat mencapai angka 833 m3/ detik Jumat (21/02/2020) sore.

Hari Sabtu (22/02/2020) turun di level 795 m3/ detik. Menurunnya debit Sungai Wulan terjadi setelah hujan di bagian hulu Sungai Lusi dan Sungai Serang di kawasan Menduran Kecamatan Brati Grobogan, mulai reda dalam dua hari terakhir.

Meski begitu masyarakat tetap diminta waspada, karena kondisi cuaca masih tidak menentu. Air Sungai Serang mengalir ke Sungai Wulan melalui Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) di Desa Kalirejo Kecamatan Undaan Kudus.

Bendung tersebut memiliki sembilan pintu, tujuh menghadap ke Sungai Juwana dan dua lainnya mengarah ke Sungai Wulan.

Koordinator Induk BPBWL, Noor Ali mengatakan, saat ini debit air Sungai Serang maupun Sungai Wulan menurun di bawah batas minimal banjir normal 400 m3/detik. Debit air masih fluktuatif, tergantung intensitas dan curah hujan di bagian hulu Sungai Serang.

“Kalau curah hujan tinggi debit meningkat, sebaliknya debitnya rendah jika sudah tidak turun hujan,” ujarnya, kemarin.

Permulaan banjir Sungai Wulan terjadi saat debit air antara 400 m3/ detik hingga 500 m3/ detik atau disebut siaga (bahaya) I,  siaga II interval 500 m3/ detik- 550 m3/ detik, dan di atas 550 m3/ detik siaga III. Sedang disebut siaga III jika sudah dalam kondisi membahayakan.

Noor Ali menyatakan, sesuai standar operasional prosedur (SOP), beban air ke arah Sungai Wulan harus dikurangi saat debit air berada di batas ambang maksimal 800 m3/detik.

“Saat debit air Sungai Wulan mencapai 833 m3/ detik akhir pekan kemarin, pintu air ke arah Sungai Juwana kami buka selebar 10 centimeter.

Air Sungai Serang dan Sungai Wulan kini mulai surut, tetapi persoalan baru menghadang karena meninggalkan tumpukan sampah di pintu Bendung Wilalung.

Debit menurun namun meninggalkan banyak tumpukan sampah di pinttu bendungan Wilalung (Foto: istimewa)

Ratusan kubik sampah pohon pisang, batang tebu, dedaunan, plastik, kayu dan ranting teronggok menutup pintu ke arah Sungai Wulan. Sampah menumpuk sepanjang sekitar 60 meter, tebal satu meter dan lebar kurang lebih 40 meter.

“Sampah akan dibersihkan jika debit air rendah dan sungai benar- benar surut” ungkapnya.

Tingginya debit Sungai Wulan mendapatkan perhatian Plt Bupati Kudus HM Hartopo. Didampingi Camat Undaan Rifai Nawawi, orang nomer satu di
“Kota Kretek” itu melakukan pengecekan peninggian tanggul kanan Sungai
Wulan di Desa Undaan Lor.

Masyarakat sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Wulan diminta selalu waspada terutama di saat kondisi cuaca ekstrim.

Sampah-sampah yang teronggok di bawah pintu air Bendung Wilalung (foto: istimewa)

“Waspada penting, tetapi jangan panik karena kondisinya masih cukup
aman,” kata Hartopo.

Pihaknya juga minta masyarakat tidak menyebar isu soal banjir atau terprovokasi sejumlah kabar hoaks di media sosial yang dapat menimbulkan keresahan.

“Bila butuh informasi terkait kondisi debit air Sungai Wulan, dapat bertanya ke instansi berwenang,” tandasnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.