Desa Kedungsari Kudus Jadi Desa Binaan untuk Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat

oleh -1,104 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus menjadi desa binaan untuk Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Generasi Baru Indonesia (GenBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus.

Kegiatan yang dilaksanakan selama empat bulan tersebut mengangkat tema Tumbuh Bersama GenBI IAIN Kudus dan Kedungsari Membangun Potensi Mandiri serta Unggul. Penutupan itu dilaksanakan di Aula Balaidesa Kedungsari belum lama ini.

Dalam kegiatan penutupan desa binaan, telah ditampilkan seni kebudayaan dan bakat. Seperti tari kretek, pidato, dan story telling dengan menggandeng beberapa lembaga pendidikan di Desa Kedungsari. Atas terlaksananya desa binaan tersebut, GenBI IAIN Kudus juga menghadirkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat yang telah mendapatkan pendampingan selama empat bulan.

Ketua Divisi Sosial dan Lingkungan, Ilma Sururina mengatakan, selama kegiatan desa binaan telah terlaksana 46 program kerja yang melingkupi bidang pendidikan, sosial masyarakat, seni kebudayaan, lingkungan, ekonomi, dan pemerintahan. Program kerja tersebut difokuskan untuk pemberdayaan dan pengembangan masyarakat Desa Kedungsari.

“Salah satu program kerja kolaborasi itu ada bina UMKM yang tidak hanya pendampingan produksi tetapi juga pendaftaran sertifikat halal, upgrade kemasan, pemasaran digital, dan branding produk,” ucapnya, kemarin.

Pembina II GenBI IAIN Kudus, Sutanto berharap, desa binaan tidak hanya berhenti sampai disini, tetapi ada keberlanjutan agar UMKM dan masyarakat Desa Kedungsari terus mendapatkan pemberdayaan. Baginya kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dapat lebih implementatif lagi, agar kedepannya mampu memberikan dorongan bagi desa untuk menjadi lebih unggul dan mandiri.

“Setelah desa binaan selesai tetaplah membumi dan selalu menjunjung kebersamaan dengan masyarakat, dan saya harap tetap ada pendampingan kepada masyarakat Desa Kedungsari. Dan dalam membantu masyarakat saya tekankan harus tuntas jangan sampai nanggung, sehingga membawa manfaat dan keberkahan,” ujarnya.

Lebih lanjutnya, Sutanto juga memberikan peluang kepada Desa Kedungsari untuk berkerjasama dengan IAIN Kudus, baik dalam bidang pendidikan, UMKM, olahraga, dan lain sebagainya. Sutanto juga merasa terhormat dengan sambutan dari pemerintah dan masyarakat desa karena telah memberikan wadah dan ikut membantu menyukseskan desa binaan.

“Yang selalu saya tekankan juga supaya mahasiswa ketika bertamu harus bisa menjaga adab dan etikanya kepada tuan rumah, dan saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah desa yang telah memberikan support dan fasilitas,” imbuhnya.

Kepala Desa Kedungsari, Sukoyo merasa terhormat karena desanya menjadi tujuan dari pengabdian GenBI IAIN Kudus, ditambah banyaknya program kerja yang memberikan wawasan dan pengalaman kepada masyarakat akan mendorong desa untuk lebih baik lagi. Semangat dan jiwa positif yang selama ini ditunjukkan oleh GenBI juga menjadi harapan bagi Sukoyo, agar bisa menjadi contoh bagi generasi muda untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan desa.

“Saat kegiatan kirab budaya, bersih punden, dan berbagai kegiatan desa saya melihat antusias yang luar biasa dari GenBI IAIN Kudus. Sehingga itu sangat membatu kami dalam menyukseskan acara dan memberikan contoh bagi generasi muda di desa untuk bisa lebih aktif lagi,” pungkasnya.  (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :