Jepara – Bupati Jepara H. Ahmad Marzuqi menjamin distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat berada dalam kondisi aman. Bukan hanya menjelang Idul Fitri, namun hingga setelah hari raya. Keamanan yang sama juga terjadi pada fluktuasi harga. Hal ini dia ungkapkan Selasa pagi (7/7), saat menjadi nara sumber dialog interaktif Bupati Menyapa yang disiarkan langsung radio Kartini FM. Dalam acara tersebut, bupati didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Yoso Suwarno, serta Kepala Bagian Perekonomian Eriza Rudy Yuliyanto.
“Secara umum, ketersediaan dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Jepara dalam level cukup. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya kasus kelangkaan untuk semua komoditas strategis. Fluktuasi harganya masih dalam batas normal tidak lebih dari 7 persen. Bahkan di tingkat provinsi pun, Pak Gubernur sudah memastikan keamanan distribusi ini hingga setelah idul fitri,” katanya.
Alasan ini disampaikan bupati berdasar hasil monitoring yang dilakukan oleh tim bentukan Pemkab Jepara. Dijadwalkan rutin seminggu dua kali, pemantauan dilakukan mulai sebelum Ramadlan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dan saat memasuki Ramadlan, monitoring dilakukan tim gabungan lintassektoral di 12 pasar tradisional besar di seluruh wilayah Jepara. Pasar-pasar tersebut berada di Donorojo, Keling, Bangsri, Mlonggo, dan Mayong. Lalu di Welahan, Kalinyamatan, Pecangaan, Kedung, Batealit, Tahunan dan pasar Jepara.
Selain menyita barang-barang kadaluwarsa dan tidak laik edar, tim juga mendapati fakta normalnya fluktuasi harga barang. Pada Jum’at akhir pekan lalu, sejumlah barang bahkan mengalami penurunan harga. Minyak goreng curah mengalami penurunan dari Rp. 10.500,- menjadi Rp. 10.000,- per liter.
“Daging ayam ras mengalami penurunan dari Rp. 30 ribu menjadi Rp. 29 ribu. Lalu cabe rawit hijau mengalami turun dari Rp. 15 ribu menjadi Rp. 14 ribu,” katanya.
Sedangkan barang yang mengalami kenaikan harga seperti telur ayam ras dari Rp. 18 ribu menjadi Rp. 18.500,- per kilogram, cabe merah besar keriting dari Rp. 15 ribu menjadi menjadi Rp. 16 ribu per kilogram, serta cabe merah besar biasa dari Rp. 18 ribu menjadi Rp. 19 ribu per kilogram. Dalam satuan yang sama, bawang putih mengalami kenaikan ke harga Rp. 19 ribu dari 18 ribu.
“Di luar itu, komoditas strategis lainnya seperti beras, gula pasir, daging sapi, daging ayam kampung, tepung terigu, dan bawang merah harganya relatif stabil,” kata bupati meyakinkan. (Sul)