Kudus, isknews.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus terus mendorong geliat ekonomi di sektor peternakan dengan mengajak para pedagang hewan kurban untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Langkah ini diambil menyusul masih lesunya penjualan hewan ternak di Pasar Hewan Kudus.
Kepala Disdag Kudus, Andi Imam Santoso, saat melakukan pemantauan di Pasar Hewan Kudus pada Kamis (8/5/2025), menilai bahwa keberadaan media sosial bisa menjadi solusi dalam memperluas jangkauan pasar para pedagang. Ia mengajak pedagang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.
“Kami ajak mereka aktif promosi lewat media sosial, termasuk melalui siaran langsung (live), agar bisa menjangkau lebih banyak calon pembeli. Ini salah satu strategi agar masyarakat lebih mudah mendapatkan hewan kurban,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Andi juga mengapresiasi keteraturan dan kondisi Pasar Hewan Kudus,
“Pasarnya sudah standar dan tertata rapi. Ini jadi nilai tambah untuk menarik minat masyarakat datang langsung ke pasar,” tambahnya.
Meski demikian, hingga awal Mei ini penjualan hewan kurban masih tergolong lesu. Hal ini diduga akibat berdekatan dengan masa pendaftaran sekolah serta kondisi panen yang belum stabil.
Salah satu pedagang kambing, Widodo, asal Godong, Purwodadi, menyebut bahwa pembeli masih belum menunjukkan peningkatan signifikan. “Masih standar, mungkin karena Idul Adha masih cukup panjang,” katanya. Ia membawa kambing dengan harga bervariasi, dari Rp2,5 juta hingga Rp4,5 juta per ekor.
Dari sisi kesehatan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kudus memastikan seluruh hewan yang diperdagangkan dalam kondisi sehat. Petugas lapangan, Bambang, menyampaikan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Kami rutin melakukan pemantauan dan pengecekan. Kalau ada hewan yang sakit, masyarakat bisa langsung menghubungi dokter atau mantri hewan,” terangnya.
Ia juga menyebutkan bahwa vaksinasi pencegahan PMK telah dilakukan secara langsung ke peternak, dengan sasaran sekitar seribu hewan di wilayah Kecamatan Kaliwungu, Mejobo, Undaan, dan Dawe.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan geliat jual beli hewan kurban di Kudus bisa meningkat, sekaligus menjamin ketersediaan hewan yang sehat dan layak konsumsi bagi masyarakat. (AS/YM)