Kudus, isknews.com – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani lokal, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Cabang Kudus menjalin kerja sama dengan CV. Kapulogo Jaya Mandiri, Magelang, pada Jumat 20/6/2025). Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk mendorong ekspor rempah-rempah produksi petani NU Kudus ke pasar internasional.
Jenis rempah yang menjadi fokus utama dalam tahap awal kerja sama ini adalah kapulaga dan cabai Jawa. Dua komoditas ini dinilai memiliki potensi besar di pasar global, khususnya Asia. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur dan Wakil Direktur CV. Rempah Kudus Barokah Zamris Anwar M.Pd dan Bibit Subarkah, Ketua LPPNU Kudus H. Ahmad Amin M, bersama pemilik CV. Kapulogo Jaya Mandiri, Kuntoro.
“Ini adalah langkah awal untuk memperkuat posisi petani NU di Kudus. Kami ingin agar petani memiliki akses pasar yang lebih luas, termasuk ekspor,” ujar Zamris Anwar.
CV. Kapulogo Jaya Mandiri sendiri bukan pemain baru di dunia ekspor. Pada September 2024, perusahaan ini telah berhasil mengekspor 26 ton kapulaga ke Tiongkok senilai lebih dari Rp1,4 miliar. Kuntoro, pemilik perusahaan, optimistis kerja sama ini akan memperbesar volume ekspor sekaligus memberikan manfaat nyata bagi petani Kudus.
“Dengan kerja sama ini, kami ingin mendorong petani NU di Kudus menghasilkan rempah berkualitas ekspor. Semakin besar volume ekspor, semakin meningkat pula pendapatan petani,” jelas Kuntoro.
Sebelum penandatanganan MoU, kedua pihak juga melakukan audiensi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus. Audiensi tersebut diterima oleh Subkor Promosi, Esti Aristiana Sukmawati. Pihak Disbudpar menyampaikan dukungan penuh atas inisiatif ini.
“Kami menyambut baik program ini karena tidak hanya berdampak pada ekonomi petani, tetapi juga bisa menjadi bagian dari pengembangan eduwisata rempah di lereng Muria,” ujar Esti.
Sementara itu, Wakil Direktur CV. Rempah Kudus Barokah, Bibit Subarkah, menambahkan bahwa pihaknya akan terus membina petani agar mampu menghasilkan rempah-rempah sesuai standar internasional. “Kami ingin kualitas dan kuantitas rempah dari petani NU Kudus terus meningkat, agar bisa bersaing di pasar global,” ungkapnya.
Ketua LPPNU Kudus, H. Ahmad Amin M, juga menyatakan dukungannya. Ia menilai kerja sama ini akan menjadi pendorong utama peningkatan ekonomi petani NU di Kudus. “Ini adalah bagian dari ikhtiar kami untuk membawa petani NU naik kelas,” ujarnya.
“Melalui kemitraan ini, LPPNU Kudus berharap Kudus dapat menjadi salah satu sentra rempah ekspor unggulan di Jawa Tengah, sekaligus membuka jalan bagi model kolaborasi serupa di sektor pertanian lainnya,” pungkasnya. (AS/YM)