Gemilang Mahakarya “Caping Kalo”, Konsistensi Nojorono Lestarikan Budaya Khas Kudus

oleh -80 kali dibaca
Pentas mahakarya Tari Cahya Nojorono sebagai bentuk konsistensi Nojorono lestarikan Caping Kalo (Foto: Istimewa/NTI)

Kudus, isknews.com – Konsistensi Nojorono Kudus dalam upaya melestarikan Caping Kalo sebagai identitas budaya khas Kudus, berlanjut dengan kehadiran perhelatan Kontemplasi Mahakarya Caping Kalo yang diadakan pada tanggal 26 – 27 April 2024 lalu.

Perhelatan yang diadakan langsung di Pendopo Kabupaten Kudus, turut menggandeng maestro bertalenta tanah air seperti Didik Nini Thowok, JB. Iwan Sulistyo, Ari Sutedja, serta mengajak Christophoros Stamboglis sebagai salah satu maestro asal Yunani untuk tampil dalam rangkaian perhelatan yang diadakan selama dua hari tersebut.

Ary Sutedja, sang maestro musik klasik mengungkapkan rasa terima kasihnya atas itikad Nojorono Kudus dalam upaya keberlangsungan pelestarian budaya yang dituangkan melalui perhelatan Kontemplasi Mahakarya Caping Kalo.

“Terima kasih Nojorono atas upaya dan ikhtiarnya untuk melangsungkan kegiatan yang bisa memperkenalkan kembali budaya Kota Kudus pada masyarakatnya. Kami berharap generasi muda bisa
terus berinovasi menjadi insan yang terus belajar, tumbuh, dan berkembang dan terus berkontribusi kepada bangsa melalui pelestarian kebudayaan,” Kata Aru Sutedja.

Caping Kalo merupakan salah satu warisan budaya khas Kudus, yang memerlukan komitmen penuh dalam upaya pelestariannya. Tumbuh dan berkembang di kota kretek, Nojorono Kudus sebagai salah satu perusahaan pionir dalam industri sigaret turut mengambil peran dalam pelestarian warisan budaya Caping Kalo melalui sebuah karya tari yang dinamakan Tari Cahya Nojorono.

Itikad pelestarian ini, turut didukung penuh oleh PemKab dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus.

Perhelatan Kontemplasi Mahakarya “Caping Kalo” turut dimeriahkan oleh pameran lukisan dan gelaran workshop bersama pelukis JB. Iwan Sulistyo yang mengundang 25 peserta melukis, dua peserta terpilih diberi kesempatan melukiskan karyanya di atas caping kalo sebagai media lukisnya.

Selanjutnya, rangkaian kegiatan dalam perhelatan tersebut menampilkan pertunjukan dari pianis Ary Sutedja bersama penyanyi seriosa Christophoros Stamboglis.

Sebagai pencetus koreografi Tari Cahya Nojorono, pertunjukan Tari Dwimuka Jepindo, disuguhkan langsung oleh sang maestro yakni Didik Nini Thowok.

Puncak acara, sebagai sajian utama dari rangkaian perhelatan Kontemplasi Mahakarya “Caping Kalo”, Tari Cahya Nojorono secara perdana diperkenalkan dan disaksikan langsung oleh seluruh masyarakat Kudus.

Arief Goenadibrata selaku Direktur PT Nojorono Tobacco Indonesia mengatakan, tari Cahya Nojorono merupakan karya tari yang memadukan nilai budaya Kudus dan juga nilai budaya Nojorono Kudus yakni Cipta, Rasa, Karya, Cahaya dan prinsip bekerja Bersatu, Berdoa, Berkarya.

“Melalui koreografi tarian ini, kami berharap untuk memberikan pemahaman tentang filosofi serta nilai dari budaya itu sendiri. Dengan begitu, generasi muda juga akan terpapar dan ikut berpartisipasi dalam pelestarian ini.” tutup Arief.

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.