Kudus, isknews.com – Dalam upaya mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), Kemenko PMK dan PP Muhammadiyah menggelar berbagai kegiatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada akhir pekan lalu. Acara ini berlangsung selama dua hari dan melibatkan sejumlah agenda penting, mulai dari pelatihan bermedia sosial hingga pelatihan kewirausahaan bagi takmir masjid, yang sukses meningkatkan kesadaran dan keterampilan para peserta.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Griptha Kudus ini dibuka dengan pelatihan bertajuk “Positif Bermedia Sosial”. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai elemen Muhammadiyah di Kudus, termasuk da’i, pendidik, dan tenaga kependidikan.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D., yang turut hadir dalam acara ini menyebut, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mendorong penggunaan media sosial secara positif, terutama untuk melawan konten-konten negatif yang kerap mendominasi dunia maya.
Ia menyatakan bahwa kolaborasi antara Kemenko PMK dan Muhammadiyah di Kudus dapat menjadi contoh untuk daerah lain.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti di Kudus, tetapi juga dapat diperluas ke berbagai wilayah di Indonesia,” ungkapnya saat ditemui awak media dalam penutupan kegiatan tersebut, di Hotel Griptha, Minggu (25/8/2024).
Sementara itu, Muhammad Sofyan, Ketua Tim Kerja GNRM PP Muhammadiyah menjelaskan, Pelatihan tersebut dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap maraknya konflik sosial, intoleransi, dan radikalisme yang seringkali dipicu oleh penyebaran isu-isu provokatif di media sosial. Dengan adanya pelatihan ini, Muhammadiyah berharap dapat memperkuat dakwah digital dan mengisi ruang maya dengan pesan-pesan yang mendidik dan menyejukkan.
“Pelatihan ini sangat penting dalam mencegah perpecahan di masyarakat pasca Pemilu 2024. Kami berharap konten-konten positif dari warga Muhammadiyah dapat lebih dominan dan memperkuat persatuan,” ujarnya.
Selain pelatihan bermedia sosial, kegiatan ini juga menyasar pada peningkatan kemandirian ekonomi melalui pelatihan “Takmir Berdaya”. Sebanyak 30 takmir masjid Muhammadiyah di Kudus mendapatkan pelatihan kewirausahaan yang menekankan pentingnya integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong. Diharapkan takmir masjid dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk memperkuat perekonomian masjid dan masyarakat sekitar.
Tidak hanya itu, rangkaian kegiatan GNRM juga diwarnai dengan aksi tanam pohon dan pemberian makanan sehat untuk anak-anak TK di Aula Muhammadiyah Kudus. Agenda ini menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan generasi muda, sejalan dengan semangat Revolusi Mental yang ingin membangun karakter bangsa.
Dengan suksesnya rangkaian kegiatan GNRM di Kudus ini, Muhammadiyah bersama Kemenko PMK telah menegaskan komitmennya dalam membangun bangsa melalui pemberdayaan masyarakat dan penguatan karakter yang positif. (AS/YM).