Kudus, isknews.com – Kudus Fashion Week 2024 kembali memukau para pengunjung pada hari kedua penyelenggaraannya. Acara yang berlangsung di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus ini menampilkan karya-karya indah dari desainer rumah mode terkenal, yang memadukan unsur tradisional dan modern, Sabtu (21/9/2024).
Dengan tema “The Icon of Caping Kalo,” acara ini menampilkan berbagai produk fesyen dari 13 brand terkenal, termasuk Magenta, Ghina Fashion, DYN Clothingline by Diana Fatimah Azzahroo, Taneem, Al Hazmi Sarung Batik Kudus, Dafeena Excellent, Faraz Label, Ghania, Yumna Premium, dan Dwi Warna. Para model memperagakan busana yang memadukan caping kalo, sebuah pelengkap busana tradisional khas Kudus, dengan gaya fesyen modern.
Acara ini menggabungkan kreativitas lokal dan tren internasional, menarik perhatian banyak pengamat mode dan pengunjung. Brand-brand ternama yang berpartisipasi sukses mengemas identitas budaya Kudus dalam desain kontemporer yang memukau, memperlihatkan bagaimana warisan lokal dapat bertransformasi menjadi tren mode global.
Founder Kudus Fashion Week, Aris Yuni Astuti (Aris Magenta) menerangkan, KFW 2024 digelar di Alun-alun Simpang Tujuh Kabupaten Kudus pada 19-21 September.
Selain menampilkan produk fesyen terbaik dari 13 brand nasional yang dipadukan dengan caping kalo, KFW 2024 juga dimeriahkan penampilan Didik Nini Thowok, pentas Tari Cahya Nojorono, Tari Lajur Caping Kalo hingga exhibition atau pameran produk fesyen. Dimeriahkan juga dengan flashmob tarian caping kalo diikuti 500 orang dengan mengenakan kebaya, batik dan caping kalo serentak di Alun-alun Simpang Tujuh.
“Konsern kami pada KFW 2024 ada pada budaya Kabupaten Kudus Caping Kalo. Selain mengenalkan produk fesyen, juga sebagai ajang mengenalkan caping kalo khas Kabupaten Kudus,” tuturnya.
Ketua umum Tim Penggerak PKK Kabupaten Kudus yang juga isteri Pj Bupati Kudus, Aini Chabibie dalam sambutannya, memberikan apresiasi tinggi terhadap acara Kudus Fashion Week 2024.
“Kudus Fashion Week 2024 menjadi ajang yang sangat positif dalam memperkenalkan kearifan lokal, seperti caping kalo, ke dunia luar. Kita bangga melihat bagaimana desainer muda Kudus dan sekitarnya bisa mengangkat elemen tradisional dengan sentuhan modern yang memikat. Ini bukan hanya tentang fesyen, tetapi juga tentang menjaga warisan budaya kita agar terus hidup di tengah perkembangan zaman,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aini berharap acara ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda Kudus untuk terus berkarya dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memotivasi anak muda agar terus berinovasi dan menjadikan Kudus sebagai salah satu pusat mode di Indonesia,” tambahnya.
Kudus Fashion Week 2024 diharapkan dapat terus berlangsung dengan meriah hingga penutupan pada Minggu (22/9/2024), memberikan platform bagi desainer muda untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka. Acara ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat Kudus untuk lebih menghargai dan melestarikan kekayaan budaya lokal yang menjadi identitas kota ini. (YM/YM)