KUDUS, isknew.com – Para pedagang kaki lima (PKL) yang mendapat jatah kios baru di Taman Krida Wisata, Desa Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, terpaksa membuat atau membangun sendiri tangga di depan kios masing-masing, secara swadaya dan atas beaya sendiri. Langkah itu dilakukan, selain ingin segera menggunakan kios untuk berjualan, dari pihak SPKD terkait belum menganggarkan pembangunan tangga tersebut.
Pantauan isknews.com, Selasa (2/2), di deretan kios yang dibangun mengelilingi pagar di samping kanan kiri dan belakang Taman Krida Wisata itu, tampak kesibukan sejumlah tukang bangunan, yang sedang memnbangun tangga atau teras bertingkat, di depan kios, ada yang secara bersamaan langsung beberapa kios, namun ada juga yang sendiri-sendiri.
Untuk tangga yang dibuat secara bersamaan, terutama di kios yang dilengkapi dengan pintu aluminium (rolling door), tampak rapi, baik ukuran ketinggian dan lebarnya. Namun untuk tangga yang dibuat sendiri-sendiri, untuk ukuranny lebarnya disesuikan dengan kebutuhan jenis dagangannya.
Hal itu seperti yang dilakukan Muji, PKL yang menempati kios nomer 38 di Taman Krida Wisata itu. Karena dia berjualan jagung bakar, membutuhkan tempat yang luas, sehingga untuk tangga atau teras bagian bawah dibuat lebih lebar. Apalagi pembelinya dilayani secara lesehan, sedangkan luas kios hanya 3×3 meter. “Untuk membangun tangga ini, saya sudah mengeluarkan beaya Rp 500 ribu lebih,” kata Muji, yang mengaku beralamat di Desa Mlati Kidul, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbuspar) Kabupaten Kudus, Sunardi, yang dihubungi isknews.com, Selasa (2/2), mengatakan pembangunan tangga kios Taman Krida Wisata itu, sebagian adalah partisipasi dari pihak rekanan. “Sedangkan untuk pembangunan saluran pembuangan yang belum ada, akan dianggarkan pada 2016 ini, melalui APBD 2016 perubahan.”
Seperti diberitakan di isknews.com, pembangunan kios sebanyak 130 unit, yang disediakan untuk pedagang kaki lima (PKL), di Taman Krida Wisata, yang berada di satu komplek dengan GOR Wergu Wetan Kudus, meskipun secara fisik tampaknya sudah jadi, namun ternyata belum siap pakai. Hal itu terkait dengan belum adanya beberapa fasilitas pendukung, seperti sarana air bersih, tempat cuci piring dan saluran pembuang air limbah.(DM)