Kudus, isknews.com – Sebagai pasar pusat perkulakan terbesar di Pantura Timur Jawa Tengah, Kliwon Trade Center atau “KTC” atau dikenal dengan nama Pasar Kliwon Kudus merupakan pusat belanja grosir dan eceran. Pusat perbelanjaan ini terdapat di jalan Jendral Sudirman. Pasar Kliwon dibagi menjadi 4 blok: blok a,blok b,blok c,dan blok d. pasar yang rencanaya akan direnofasi seperti Pasar Tanah Abang, yaitu Eskalator, AC, WiFi, sedang dalam tahap menjadi pasar besar dan lengkap.
Tingginya dinamika dengan perputaran uang yang mencapai 1.5 Milyar perhari dan menyerap tenaga kerja sekita 2.800 orang, Pasar Kliwon bisa menyumbangkan dana ke khas daerah dari pendapatan pajak secara keseluruhan sekitar 5.5 juta per harinya.
Disamping itu pasar kliwon juga merupakan barometer peningkatan perekonomian masyarakat Kudus dan sekitarnya. Dengan melihat ramai tidaknya Pasar Kliwon kita bisa melihat perekonomian di Kota Kudus dan Sekitarnya.
Intensitas aktifitas para pedagang dan pembeli di pasar kliwon sangat tinggi, utamanya pada hari hari besar dan hari raya, sehingga menyebabkan penumpukan kendaraan yang parkir di depan pasar Kliwon, saking penuhnya tempat parkir semrawut hingga memakan bahu jalan, dan efeknya adalah kemacetan di sepanjang jalan Sudirman, dan hal tersebut sudah menjadi persoalan rutin tiap tahun.
Menaggapi atas hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan dan pengelolaan Pasar kabupaten Kudus, Sudiharti (11/9) menjelaskan dirinya memang berencana membangun sarana parkir bertingkat tiga Triple Decker yang direncanakan akan di bangun disebelah barat pasar Kliwon. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan serta maraknya parkir liar di kawasan tersebut. “Karena banyak keluhan dari para pengguna jalan akibat menumpuknya kendaraan parkir hingga memakan bahu jalan, sedangkan kalau kita mau cari lahan baru jelas tidak ada. Disebelah barat ada jalan melingkar diatasnyalah akan kita bangun parkir bertingkat,” ujarnya,
“Kami rencanakan Pembangunan sarana parkir ini dilaksanankan tahun 2016 dengan anggaran yang di perkirakan mencapai Rp. 40 Miliar kita harapkan bisa sebagai solusi membenahi parkir di tempat tersebut. Sempitnya fasilitas parkir di lokasi memang tidak sebanding dengan aktivitasnya pasar kliwon yang berdinamika tinggi,” tandasnya. (YM/ES)
