Kudus, isknews.com – Fenomena munculnya cacing tanah ke permukaan, terjadi pagi ini, seperti yang terjadi di Halaman rumah Mukhlisin (25), warga Desa Sadang Jekulo Kudus, sempat menyampaikan ke media ini bahwa ada fenomena aneh di halaman sekitar kediamannya (7/5), “Tiba-tiba pagi ini sepertinya ada ribuan cacing tanah yang keluar dari liangnya di halaman rumah saya, ada fenomena apa ini mas?” ujarnya.
Achmad Taufiq pakar agronomi dari Komunitas Bengkel Bumi Kudus, yang di hubungi di kantornya di bilangan Mlati Kidul Kudus, mengungkapkan, banyaknya Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) yang keluar dari dalam tanah di sejumlah tempat di wilayah Kudus menurutnya karena guyuran hujan lebat dalam intensitas yang tinggi pada hari sebelumnya (6/5).
Achmad Taufiq, aktifis penggerak pertanian organik yang juga Ketua Asosiasi Wirausaha Sosial Online Indonesia di Kudus (Aswirosani) dan Pemimpin Redaksi media pertanian Jurnalecora.com selanjutnya mengatakan, “intensitas hujan yang cukup lebat menjadikan banyak air masuk (terserap) ke dalam tanah. Kondisi tersebut yang memungkinkan keluarnya cacing dari dalam tanah, seperti halnya keluarnya laron setelah hujan. Untuk itu pihaknya meminta agar masyarakat agar tidak mudah mempercayai adanya isu-isu akan terjadinya bencana akibat fenomena ini.” katanya.
Dirinya membantah ulasan beberapa peneliti yang berhipotesis bahwa alasan mengapa hujan deras menyebabkan cacing keluar dari liang tanah adalah akibat cacing yang rentan terhadap rendaman kubangan air hujan, “Ini tidak benar karena cacing tanah bernapas melalui kulit mereka dan benar-benar membutuhkan kelembaban di dalam tanah untuk kelangsungan hidupnya,” kata Aktifis dan pakar pertanian organik ini.
Cacing tanah bahkan dapat bertahan hidup beberapa hari sepenuhnya dalam kondisi terendam dalam air. “Justru kondisi basah dan dingin inilah yang menyebabkan cacing-cacing ini bergerak ke luar untuk melakukan migrasi ke jarak yang lebih jauh di permukaan tanah daripada yang biasa mereka bisa lakukan melalui tanah, Cacing-cacing tanah ini tidak bisa melakukan ini ketika kondisi tanah kering karena persyaratan kelembaban tidak sesuai untuk pergerakan mereka.” Katanya.
Dalam penelitian yang pernah saya baca, dalam Jurnal Etologi mengungkapkan bahwa cacing tanah memiliki naluri membentuk kelompok koloni, berkerumun bersama-sama untuk membuat “keputusan koloni,” seperti dilansir dalam penelitian itu. “itulah mengapa hari ini banyak cacing yang muncul di permukaan tanah, diantara penyebabnya adalah karena kondisi tanah memenuhi syarat bagi cacing untuk melakukan migrasi, cacing bermigrasi dengan cara berkerumun untuk melindungi diri, makanya di beberapa tempat di Kudus, banyak cacing yang muncul dari tanah bahkan hingga ribuan.” imbuhnya. (YM)