Jembatan Babalan-Kutuk di Kudus Rampung Lebih Cepat, Kendaraan Sudah Bisa Melintas

oleh -708 kali dibaca
Foto: Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus, Arief Budi Siswanto (tengah) saat mengecek jembatan Babalan-Kutuk pada Rabu (13/11/2024). (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Proyek perbaikan Jembatan Babalan-Kutuk yang berada di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, telah selesai lebih cepat dari jadwal yang ditargetkan. Jembatan tersebut mulai dibuka kembali untuk kendaraan pada Senin (11/11/2024), setelah proses pembersihan pasca-perbaikan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus, Arief Budi Siswanto, mengungkapkan bahwa perbaikan jembatan yang dimulai pada 2 September 2024 ini telah tuntas sebelum waktu yang ditentukan.

Proyek yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dengan nilai sebesar Rp 1,417 miliar tersebut awalnya dijadwalkan selesai dalam 105 hari atau hingga 15 Desember 2024. Namun, proses pengerjaan rampung lebih cepat dengan tetap menjaga kualitas.

“Perbaikan jembatan sudah selesai dan kendaraan sudah bisa melintas. Kami saat ini hanya tinggal menunggu jadwal PHO (Provisional Hand Over),” ujar Arief saat melakukan pengecekan di lokasi perbaikan pada Rabu (13/11/2024).

Menurut Arief, perbaikan jembatan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas jembatan, terutama terkait lebar yang sebelumnya hanya 4 meter dan kini diperluas menjadi 6 meter.

“Sebelumnya, jembatan terlalu sempit sehingga kendaraan besar kesulitan saat berbelok. Dengan lebar baru 6 meter dan panjang tetap 9,5 meter, kendaraan kini lebih mudah melintas,” jelasnya.

Selama proses pengerjaan, pihak kontraktor tidak mengalami kendala yang berarti. Bahkan, mundurnya jadwal Masa Tanam 1 (MT1) turut mempermudah kelancaran proyek. “Syukur Alhamdulillah, semuanya lancar tanpa hambatan besar,” tambah Arief.

Kontraktor pelaksana proyek, Kuswanto, menjelaskan bahwa perbaikan ini tidak hanya fokus pada struktur jembatan, tetapi juga memperbaiki opritan jalan di kedua sisi jembatan. Opritan sisi timur mendapat betonisasi sepanjang 22 meter dengan lebar 6 meter, serta tambahan aspal sepanjang 7 meter. Sementara di sisi barat, dilakukan betonisasi sepanjang 2,5 meter dengan tambahan aspal sepanjang 8 meter.

“Dulu, kendaraan roda empat harus bergantian untuk melintas. Sekarang, dua mobil bisa lewat bersamaan tanpa harus menunggu,” kata Kuswanto.

Ia juga menambahkan bahwa percepatan pekerjaan terlihat saat pemasangan tiang pancang jembatan, yang biasanya membutuhkan waktu 8-10 hari namun kali ini selesai hanya dalam 4 hari. “Kondisi sungai yang kering saat pemancangan abutmen sangat membantu mempercepat proses,” ungkapnya.

Selama pengerjaan proyek, Kuswanto mengerahkan 15 orang pekerja dengan jadwal kerja normal. Hasil dari percepatan ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas warga dan memperlancar arus lalu lintas di wilayah tersebut. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :