Kenduri Tumpeng dan Doa Bersama di HUT Kudus ke-475, Momen Refleksi dan Kebersamaan Warga

oleh -708 kali dibaca
Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie saat menyerahkan secara simbolis potongan tumpeng pertama peringatan HUT Kudus ke - 475 kepada Ketua MUI Kudus Hamdani Lc, Minggu (22/09/2024) (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Jelang puncak acara HUT Kudus yang ke 475 yang akan berlangsung 23 September besok, malam ini seperti dilaksanakan pada perayaan tahun-tahun sebelumnya digelar kenduri tumpeng atau yang dulu dikenal dengan malam Sewu Tumpeng, Minggu (22/09/2024).

Ribuan warga Kudus berkumpul di Alun-alun Simpang Tujuh untuk melaksanakan doa bersama disertai dengan Kenduri Tumpeng, ritual yang menjadi puncak dari rangkaian perayaan yang telah berlangsung sejak akhir Agustus.

Kenduri Tumpeng atau kenduren massal, diisi dengan doa bersama dan selamatan. Kegiatan ini merupakan bentuk syukur atas perjalanan panjang Kabupaten Kudus yang kini telah mencapai usia 475 tahun.

Dalam acara ini, ribuan tumpeng disajikan dan dinikmati secara bersama oleh masyarakat yang hadir. Momen tersebut memberikan nuansa kebersamaan dan gotong royong, di mana warga dari berbagai kalangan turut meramaikan kenduri massal ini.

Penjabat Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, hadir dalam acara tersebut dan memberikan sambutan. Ia menyampaikan harapannya agar perayaan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi untuk membangun Kudus yang lebih baik ke depannya.

Menurut M. Hasan Chabibie, Kenduren Massal ini merupakan tradisi yang mengedepankan nilai-nilai kerukunan dan kebersamaan, di mana ratusan masyarakat dari berbagai elemen berkumpul untuk menikmati tumpeng bersama.

“Alhamdulillah, kitai dapat berkumpul bersama warga Kudus dalam kegiatan khidmat Kenduren Massal. Ini adalah bentuk syukur kami atas segala nikmat yang telah diberikan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa kenduren ini tidak hanya sekadar acara, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan pelestarian budaya masyarakat Jawa yang sangat kaya. Menurutnya, Kenduren Massal juga membawa dampak signifikan bagi perekonomian lokal.

“Acara ini menunjukkan bahwa Kudus tidak hanya damai dan kondusif, tetapi juga berkembang secara ekonomi,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, masyarakat diingatkan akan pentingnya berbagi dan bersyukur atas segala berkah yang diterima. Kenduren Massal, yang merupakan tradisi turun temurun, menjadi lebih dari sekadar makan bersama.

“Kegiatan ini bukan hanya mencari lapar, tetapi lebih pada mencari berkah dan maslahah,” kata Hasan.

Dengan momen berbagi ini, diharapkan masyarakat Kudus semakin rukun dan sejahtera. Selain itu, ia menegaskan bahwa Kenduren Massal diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang dapat terus dilestarikan.

Ribuann masyarakat Kudus dari berbagai kelompok saat bersama-sama menggelar kenduri tumpeng dalam rangka HUT 475 Kudus di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus (Foto: YM)

“Kami berharap acara ini bisa terus menjadi even dalam perayaan Hari Jadi Kota Kudus dan menjadi salah satu kekayaan budaya yang dapat menarik wisatawan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga dipandang sebagai jembatan emas menjelang Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024. Bupati berharap agar semua pihak yang terlibat dalam kepemimpinan Kudus ke depan memiliki tujuan yang sama, yaitu mensejahterakan warga Kota Kretek.

Acara Kenduren Massal ini diisi dengan berbagai kegiatan budaya, mulai dari pertunjukan seni hingga pelaksanaan doa bersama, yang semakin memperkuat ikatan sosial di antara warga. Tumpeng yang disajikan menjadi lambang rasa syukur dan harapan akan keberkahan di masa mendatang.

Hasan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya acara ini.

“Semoga yang hadir mendapatkan berkah dari Allah SWT. Mari kita terus menjaga kebersamaan dan saling mendukung untuk masa depan Kudus yang lebih baik,” pungkasnya.

Setelah dilaksanakan doa bersama, secara simbolis Pj Bupati Kudus melakukan pemotongan tumpeng pertama. Potongan tumpeng tersebut kemudian diserahkan kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kudus, Hamdani, sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur bersama.

Perayaan HUT Kudus ini, lanjut Hasan, tidak hanya ditujukan untuk bersenang-senang, tetapi juga menjadi refleksi bersama mengenai peran setiap individu dalam mewujudkan kemajuan Kudus di masa mendatang. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.