Kudus,isknews.com – Jika biasanya limbah atau sampah dianggap sebagai barang terbuang, maka ditangan Bambang Murwanto serta istrinya Nasikah, sampah-sampah seperti bungkus snack, tas kresek (tas plastik), koran bekas, majalah bekas, tabloid bekas, bungkus makanan dan minuman, manik-manik, serta kemasan deterjen yang Ia peroleh dari sampah bisa diolah menjadi beragam jenis kerajinan cantik seperti misalnya tas, dompet, bross, gantungan kunci, dan lain sebagainya dengan membentuk Bank Sampah Karya Sentosa.
Bank Sampah Karya Sentosa di Desa Tumpang Krasak RT 4/5 yang telah dirintis Bambang dan Nasikah sejak tahun 2012 ini telah banyak melakukan berbagai pelatihan, baik pelatihan di ibu-ibu PKK, anak sekolah maupun warga sekitar Bank Sampah. Bank Sampah Karya Sentosa merupakan salah satu dari 3 Bank Sampah di Kudus yang mendapatkan bantuan langsung dari PPEJ (Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa) antara lain bantuan meja, rak, almari, laptop, Motor 3 Roda, dan beberapa tong sampah. “untuk motor kita gunakan untuk mengambil sampah sedangkan tong sampah kita bagikan ke beberapa tempat seperti sekolah, puskesmas, dll” ujar Bambang kepada isknews.com saat ditemui dikediamannya kemarin 2/12.
Tidak hanya kreasi, Bank Sampah ini juga terus mengajak masyarakat untuk menabung sampah, untuk itu Bambang melakukan jemput bola terhadap masyarakat yang ingin menabung sampah, dengan menjemput bola nasabah Bank Sampah Karya Sentosa ada yang berasal dari daerah lain seperti desa Megawon. Saat ini omset bank Sampah Karya Sentosa tiap bulannya bisa mencapai 3 sampai 3,5 juta/bulan, yang dulu awal pembentukan hanya 75.000 tiap bulannya dan untuk omset kreasi sekitar 500.000 setiap bulannya. “sekarang ini kita masih kesusahan dalam pemasaran hasil kreasi kita, selama ini kreasi kita hanya kita jual setiap minggu di CFD Kota Kudus dan pada saat kita dipanggil untuk melakukan pelatihan” Ujar Nasikah.
(L_R/ADAM)