Surakarta, isknews.com – Tahun ini Rock In Solo begitu berbeda dari tahun – tahun sebelumnya. Sejak terselenggaranya pertama kali pada tahun 2004 lalu. Tahun ini konser akan diselenggarakan di Stadion Manahan, tepatnya dihalaman parkir dan sekitar halaman Stadion Manahan Solo, pada tanggal 15 Novemeber mulai dari jam 10 pagi hingga jam 10 malam. Rock In Solo saat ini sudah menjadi event pagelaran musik wajib yang dihadiri dan diramaikan oleh para metalheads karena dilihat respon yang begitu antusias dari mereka yang memang menyukai musik ini.
Sudah banyak musisi metal yang turut meramaikan konser ini, musisi besar di kancah musik rock Internasional pun banyak yang tampil dan menghibur para pecinta musik keras ini. Diantaranya ada Behemoth, Cannibal Corpse, Death Angel, Carcass, Kataklysm, Dying Fetus, dan Hour of Penance. Selain itu Rock in Solo pun mengahdirkan musisi terkenal dari negeri sendiri, antara lain Burgerkill, Seringai, Jasad Edane, Down for Live, dan masih banyak lagi tentunya, karena konser ini sudah menginjak tahun keempat dalam penyelenggaraannya.
Tema yang diangkat tahun ini adalah Metal Against Racism karena kami sebagai penyelenggara berusaha untuk memperluas jangkauan dengan target massa yang lebih global. Dan untuk penampil spesial di konser Rock In Solo tahun ini, ada kuartet technical death metal asal South Carolina yaitu Nile, kemudian unit Metalcore asal Wakefiel, Unearth, dan ada I killed the Prom Queen asal Adelaide.
“Rock In Solo tahun ini berbahaya, bintang yang akan meramaikan konser ini tidak hanya bintang dari Indonesia, namun pemusik terkenal seperti Nile, Unearth, dan I killed the Prom Queen juga akan menghibur masyarakat Indonesia pecinta musik keras. Tidak hanya itu, tempat sudah kami persiapkan lebih baik dari tahun – tahun sebelumnya. Karena apa yang menjadi kekurangan ditahun sebelumnya akan kami evaluasi agar tahun berikutnya semakin baik” ujar Bona, salah satu panitia penyelenggara Rock In Solo.
Amalia Zulfana