Kudus, isknews.com – Inovasi tak terduga lahir dari tangan kreatif Rubiyanti, pelaku UMKM asal Pedawang, Kudus. Ia sukses mengolah limbah kulit nanas menjadi teh herbal bernama “Tekun” (Teh Kulit Nanas) yang kini merambah pasar global. Berkat kegigihannya, produk ini telah menembus pasar ekspor ke Malaysia, Thailand, bahkan Libya.
Rubiyanti, selaku pemilik ULIQ Food Indonesia, mengungkapkan bahwa ide pembuatan teh herbal ini berawal dari keinginannya mengurangi limbah sekaligus menciptakan produk bernilai ekonomi tinggi.
“Selama ini kulit nanas hanya dianggap limbah, padahal jika diolah dengan baik, memiliki banyak manfaat kesehatan dan potensi bisnis yang menjanjikan,” ujarnya.
Proses Produksi Teh “Tekun”
Proses pembuatan teh ini diawali dari pemilihan kulit nanas segar yang kemudian dicuci, ditiriskan, dan dibiarkan beberapa saat sebelum dijemur atau dioven. Setelah kering sempurna, kulit nanas diblender hingga ukuran kecil, lalu dikeringkan kembali menggunakan fruit dryer dehidrator selama dua jam.
Untuk menjaga kualitas produk, teh dikemas dalam kemasan aluminium yang dilengkapi silica gel agar tetap terjaga kesegarannya. Tersedia dalam tiga varian rasa, yaitu original, lemongrass (sereh), dan cinnamon (kayu manis).
Berbasis Penelitian & Tembus Pasar Ekspor
Rubiyanti telah menjalankan bisnis ini selama dua tahun terakhir. Ia bekerja sama dengan Desa Sejahtera Astra (DSA) serta IPB (Institut Pertanian Bogor) dalam melakukan penelitian terkait kandungan dan manfaat kulit nanas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit nanas kaya akan antioksidan, vitamin C, serta nutrisi penting lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk menjaga daya tahan tubuh, kesehatan gigi dan gusi, serta mendukung fungsi ginjal.
Keunikan dan manfaat teh “Tekun” membuatnya diminati di pasar luar negeri. Pada tahun 2024, produk ini sukses mejeng di Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta beberapa waktu lalu, dan menjadi suguhan para tamu dari Tripoli Libya,
Rencananya, bulan April 2025 produk Tekun dan kopi muria punya kesempatan ikut EXPO di Libya dari peran serta Dubes dan KBRI bersama Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia.
Sebelumnya, teh herbal ini telah dikirim ke Malaysia dan Thailand dengan total ekspor mencapai 80 kardus, di mana setiap kardus berisi 16 pack dan setiap pack berisi 12 pcs.
Dari Kudus ke Dunia
Dalam setahun, Rubiyanti mampu memproduksi hingga 600 box teh “Tekun”, dan pada transisi tahun 2024 ke 2025, kapasitas produksi terus ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
“Kami ingin membuktikan bahwa produk lokal bisa bersaing di kancah internasional. Semoga teh kulit nanas ini semakin dikenal dan memberikan manfaat kesehatan bagi banyak orang,” pungkasnya.
Dengan inovasi berbasis penelitian dan permintaan pasar yang terus meningkat, teh “Tekun” dari Kudus semakin menunjukkan eksistensinya sebagai produk herbal unggulan yang siap bersaing di pasar global. (AS/YM)